Senin 11 Mar 2019 08:32 WIB

Cara Makanan Pengaruhi Kondisi Anak Sekolah

Sam Kass ajak orang tua memikirkan makanan terbaik bagi perkembangan anaknya.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Indira Rezkisari
Anak sedang sarapan.
Foto: Flikcr
Anak sedang sarapan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Makanan yang baik akan mengandung nutrisi yang baik pula. Konsep ini yang ditekankan oleh mantan koki Gedung Putih dan pembuat kebijakan makanan Sam Kass untuk memberikan makanan pada anak sekolah untuk mendukung perkembangan.

Berasal dari keluarga guru, Kass mengatakan, penting untuk mengajukan pertanyaan yang tepat dalam masalah makanan untuk anak-anak. Di Ted Talk, Kass meminta untuk setiap orang mencoba mencerna apa yang bisa diberikan dari tumbuh kembang yang baik dengan perkembangan pikiran. Apakah itu akan berjalan baik ketika anak diberikan makanan yang penuh gula dan kekurangan nutrisi.

Kass menjelaskan, sering kali pula anak-anak merasa kelaparan sebelum melakukan kegiatan sekolah. Padahal, memastikan perut anak terisi dengan baik membuka jalan untuk mereka bisa belajar dengan baik pula.

Kondisi ini berangkat dari pengalaman Kass yang terlibat dalam acara memasak. Dalam acara itu, terdapat seorang koki sekolah membuat pasta dari bahan-bahan minimum yang disediakan, menjelaskan pilihannya sebagai hidangan yang biasanya dia buat pada hari itu yaitu Jumat.

Keputusan itu dibuat berdasarkan pengalamannya yang menawarkan anak-anak dapat makan enak sebelum akhir pekan. Sebab, sering kali mereka merasakan kelaparan pada saat di rumah.

"Sesuatu yang akan menempel pada tulang rusuk mereka, katanya. Sesuatu yang akan mengisinya. Cheryl berbicara tentang bagaimana, ketika Senin tiba, rasa lapar anak-anaknya begitu kuat sehingga mereka bahkan tidak bisa mulai berpikir tentang belajar. Makanan adalah satu-satunya hal yang ada di pikiran mereka. Satu-satunya. Dan sayangnya, statistik mereka menceritakan kisah yang sama," ujar Kass, dikutip dari Indian Express.

Kass juga berbicara tentang bagaimana sarapan adalah makanan terpenting dalam satu hari. Penelitian menunjukkan, anak-anak yang tidak memiliki makanan yang konsisten, terutama saat sarapan, memiliki fungsi kognitif yang buruk secara keseluruhan.  Bagi Kass, makanan adalah upaya kolektif yang  dapat memiliki dampak terbesar.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement