Rabu 12 Oct 2016 12:05 WIB

Pit Stop Bagi Keuangan Pribadi dan Karyawan

Dalam pengelolaan keuangan terkadang Anda sampai pada posisi pit stop. Saat itu Anda harus berhenti semenyata dan melakukan perubahan.
Foto:
Dalam pengelolaan keuangan terkadang Anda sampai pada posisi pit stop. Saat itu Anda harus berhenti sementara dan melakukan perubahan.

Lantas, langkah apa yang seharusnya Anda lakukan, agar hidup tetap bisa berlanjut dan Anda tetap bisa melaju sesuai trek di sirkuit visi keuangan Anda.

1.    Berdamai dengan keadaan keuangan Anda

Pahamilah bahwa bulan depan, Anda sudah tidak ada penghasilan pasti bulanan lagi.  Sadarilah bahwa pengeluaran Anda tetap berjalan sementara, tidak ada pendapatan bulanan yang menopang biaya kehidupan sehari-hari Anda.

Oleh karena itu memasuki periode discomfort zone ini dimulai dengan berdamai dengan keadaan keuangan Anda. Tiga bentuk kondisi keuangan adalah kondisi masa lalu, masa sekarang dan masa depan.  Masa lalu seperti utang-utang Anda yang tetap harus Anda cicil, walau sudah tidak memiliki income bulanan lagi. Masa sekarang adalah pertarungan antara KEINGINAN dan KEBUTUHAN yang wajib Anda penuhi seperti makan, transportasi dan lainnya.  Masa depan adalah merencanakan masa depan untuk Anda, istri/suami dan anak-anak Anda, misalnya dana pendidikan, pensiun dan sebagainya.

Jika Anda sudah mau berdamai dengan kondisi keuangan Anda, maka dalam pengeluaran yang akan terus berjalan, Anda sudah harus melakukan sebuah perencanaan keuangan yang matang agar tidak terlena dalam fase discomfort zone keuangan Anda. Berdamai dengan keadaan keuangan Anda, bisa Anda lakukan dengan mangajak anak dan istri/suami Anda untuk duduk bareng menghitung ulang apa saja yang perlu dan tidak perlu Anda lakukan dari sisi keuangan atau ekonomi keluarga Anda.

Langkah selanjutnya adalah menyusun prioritas keuangan yang sehat. Jika ada 10 mimpi keuangan yang harus Anda jalankan ketika masih bekerja dan mendapatkan income, ketika dalam kondisi pit stop keuangan ambil prioritas 5 mimpi keuangan Anda dan mulai jalankan 1-3 mimpi keuangan teratas Anda.

2.    Melakukan Metode Ctr-Alt-Del

Secara umum filosofi Metode Ctr-Alt-Del adalah JATUH (Jarangkan-Turunkan-Hilangkan).  Intinya adalah mengontrol pengeluaran dan mencari alternatif penggantinya. Misalnya Anda tetap harus memenuhi kebutuhan minum suplemen atau vitamin, maka mulai jarangkan minum suplemen tersebut, misal dari tiap hari menjadi 2 atau 3 hari sekali.

Jika tetap membebani, maka bisa Anda turunkan harganya, misal dari Rp 5 ribu per tablet menjadi Rp 3 ribu per tablet. Jika masih membebani hilangkan, sehingga tidak ada lagi beban keuangan tersebut. Begitupun dengan semua detail pengeluaran Anda, sehingga hanya yang benar-benar Anda butuhkan saja yang menjadi fokus pengeluaran Anda.

Yang namanya pengeluaran, bisa Anda atur, sederhananya adalah kenapa dengan gaji/penghasilan yang sama seorang karyawan yang memiliki level yang sama tingkatannya, pengeluarannya bisa berbeda-beda? Karena yang satu hemat dan lainnya boros, itu saja.

Artinya ketika Anda menganggap pengeluaran bulanan sudah segitu tidak bisa diubah-ubah, sebenarnya dengan Metode Ctr-Al-Del bisa Anda lakukan. Seperti ketika saya menuliskan tulisan ini menggunakan Ms Word, tiba-tiba komputer saya mengalami hang, tidak bergerak programnya, lantas saya langsung melakukan Ctr-Alt-Del.

Ada 2 konsekuensi yang akan saya hadapi, pertama jika data tulisan tersebut sudah saya simpan (save), maka data saya tidak akan hilang dan akan aman-aman saja ketika saya panggil ulang.  Yang kedua adalah saya kehilangan beberapa data yang saya tulis, tetapi setelah program running kembali saya bisa menulis ulang, bahkan lebih baik lagi.

Jadi dengan Ctr-Alt-Del Anda bisa melakukan review terhadap ‘masa depan keuangan’ Anda. Karena Anda masuk pit stop keuangan, jadi tidak boleh ngebut (boros) lagi dan masa depan keuangan Anda akan lebih tertata.

Seperti ketika Anda mulai lagi mendapatkan penghasilan seperti waktu pertama bekerja, hanya saat ini sudah  ada modal/aset yang bisa Anda berdayakan.

3.    Terapkan golden rule financial pit stop

Jika ada 4 kategori pengeluaran yakni pengeluaran biaya hidup, pengeluaran cicilan utang, pengeluaran sosial dan pengeluaran kebutuhan masa depan, mana yang Anda pilih/prioritaskan terlebih dahulu? Saya coba susun berdasarkan tingkatan risiko dari yang tertinggi hingga terendah dan dari yang fixed hingga non fixed alias bisa dinegosiasikan.

Maka yang pertama adalah hak Tuhan, bagi yang Muslim dikenal istilah zakat 2,5 persen atau perpuluhan untuk kalangan Nasrani atau derma buat umat lain. Di sebagian dari harta kita ada hak orang lain, dan ini bagi saya pribadi tidak bisa ditawar-tawar, ada konsekuensi secara spiritual jika kita mengabaikannya.

Yang kedua adalah hak orang lain, yakni untuk pengeluaran cicilan atau utang, memang bisa dinegosiasikan tetapi jika sudah didatangi debt collector, Anda wajib membayar. 

Yang ketiga adalah hak diri sendiri untuk masa depan, yakni pengeluaran kebutuhan masa depan seperti tabungan dan investasi. Yang terakhir adalah hak diri sendiri untuk masa sekarang, yakni pengeluaran biaya hidup, yang sebenarnya bisa sangat fleksibel sampai Anda melakukan shaum/puasa ketika Anda tidak memiliki apa-apa lagi untuk dimakan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement