Senin 05 Mar 2018 13:40 WIB

Tata Kelola Keuangan Keluarga

Faktor keinginan kerap jadi hambatan pengaturan keuangan keluarga.

Masalah keuangan merupakan salah satu masalah terbesar yang dihadapi setiap keluarga.
Foto: Republika/Prayogi
Masalah keuangan merupakan salah satu masalah terbesar yang dihadapi setiap keluarga.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berbicara mengenai mengelola keuangan keluarga, tidak akan bisa lepas dari dua faktor. Yakni faktor eksternal dan internal.

1. Faktor Eksternal

Eksternal berarti kejadian di luar kendali kita sebagai warga negara yang baik. Misalnya, kenaikan BBM (Bahan Bakar Minyak) dari Pertamina dan Tarif Dasar Listrik dari PLN (Perusahaan Listrik Negara).

Kedua hal contoh di atas adalah domainnya penyelenggara pemerintahan/negara. Sebagai warga negara yang baik, kita hanya bisa ikut apa yang menjadi keputusan pemerintah, walau kita juga punya wakil rakyat yang duduk di DPR, atau menyalurkan uneg-uneg kita via media sosial.

Artinya, apapun yang terjadi, kita tidak banyak berbuat, yang bisa kita lakukan adalah antisipasi ketika kenaikan harga-harga di atas terjadi. Jadi alih-alih memangkas pengeluaran bulanan, kita bisa menambah pendapatan bulanan buat keluarga.

2. Faktor Internal

Internal berarti kejadian di dalam kendali kita sebagai warga negara yang baik. Artinya, ini bisa kita atur, kita kelola sesuai dengan kapasitas kita dan keluarga masing-masing.

Misalnya pada kasus BBM tadi, paling tidak, kita bisa menghemat BBM dengan tidak naik mobil atau motor, misalnya dua hari dalam sepekan. Kompensasinya bisa naik kereta KRL atau nebeng ikut teman yang searah.

Walau terasa tidak enak, tetapi ini harus kita lakukan, jika tidak ingin terperosok dalam jurang keuangan keluarga.

Karena pada dasarnya, di setiap keluarga selalu ada dua lingkaran, yaitu :

1. Lingkaran Pendapatan/income

2. Lingkaran keinginan dan kebutuhan.

Mari kita bahas yang terakhir dulu, lingkaran keinginan.

Apa saja yang termasuk lingkaran keinginan tersebut?

Misalnya kita ingin punya rumah, punya mobil, mengalokasikan biaya hidup sehari-hari, biaya untuk anak-anak, rekreasi, dan biaya lain-lain. Jika ini kita turuti, sampai kapanpun yang namanya keinginan, tidak akan pernah habis.

Tetapi berbeda jika orientasi kita berganti. Barang/Jasa yang kita inginkan sama, misalnya mobil, tetapi jika kita Mindset-nya adalah Mobil sebagai sebuah kebutuhan yang menghasilkan income/pendapatan, maka lingkaran keinginan tersebut bisa menjadi lingkaran kebutuhan.

Secara sederhana, jika kebutuhan contohnya adalah makan, maka keinginan adalah makan-makan. Artinya, cukup makan tiga kali sehari di rumah, sementara makan-makan bisa dimaknai lebih ke gaya hidup, yang berarti makannya berlebih. Bisa di luar rumah, atau hanya buat hangout sama teman-teman kita.

Jadi, dari lingkaran keinginan kita ubah menjadi lingkaran kebutuhan.

Lantas pertanyaan selanjutnya, apakah dengan mengubah lingkaran keinginan menjadi lingkaran kebutuhan, masalah keuangan kita menjadi selesai?

Belum, karena masih ada lingkaran satu-nya, yakni lingkaran pendapatan/penghasilan. Pada umumnya, lingkaran pendapatan/income, selalu lebih kecil dari lingkaran kebutuhan.

Untuk lingkaran income/pendapatan, jika kita hanya mendapatkannya hanya dari satu income, berarti itu adalah warning tanda bahaya bagi keuangan keluarga kita. Maka sesuai anjuran di buku ketiga saya, WealthFlow 19 (Rahasia tentang Uang. Kekayaan dan Kesejahteraan), maka idealnya kita punya 1 Pengeluaran dan 9 Pendapatan.

Artinya, mulai kita pikirkan, sekiranya gaji saya dari perusahaan besok terhenti, apa yang mesti saya lakukan, sementara kebutuhan makan, pendidikan dll tidak mau berhenti.

Berarti harus kita urutkan apa saja pengetahuan dan keterampilan yang kita punyai untuk menghasilkan uang, apakah bersifat active income, massive income ataukah passive income, untuk yang terakhir ini saya lebih senang menyebutnya Productive Income, karena lebih bermakna dinamis.

Sehingga, dari hanya 1 income kita punya 2,3,4 dan seterusnya penghasilan buat meraih impian keuangan masa depan keluarga kita.

Kolom ini diasuh oleh WealthFlow 19 Technology Inc.,Motivation, Financial & Business Advisory (Lembaga Motivasi dan Perencana Keuangan Independen berbasis Sosial-Spiritual Komunitas). Pertanyaan kirim ke email : [email protected]  SMS 0815 1999 4916.

twitter.com/h4r1soulputra

www.p3kcheckup.com

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement