REPUBLIKA.CO.ID, Gaya pengasuhan yang ketat disebut berpotensi menyebabkan kecenderungan berbohong pada anak. Psikoterapis Philippa Perry mengatakan, sekolah dengan didikan keras membuat anak merasa tidak aman mengatakan yang sebenarnya.
Klaim itu diperkuat hasil studi yang dilakukan psikolog Kanada Victoria Talwar bernama Peeping Game. Penelitian melibatkan dua sekolah di Afrika Barat yang punya aturan berbeda yakni ketat dan santai.
Tes meminta anak-anak pada dua sekolah untuk mengidentifikasi objek bersuara yang tersembunyi. Lantas, peneliti meninggalkan ruangan dan kembali meminta anak menyebutkan nama benda tersebut serta menanyakan apakah mereka mengintip.
Talwar menemukan bahwa jumlah siswa yang berbohong dari kedua sekolah relatif sama. Namun, anak-anak dari sekolah yang ketat lebih cepat berbohong dan melakukannya dengan sangat efektif.
Perry menyimpulkan, mengutuk dan menindak keras anak yang berbohong tidak akan memberikan dampak positif apa pun. Dengan kata lain, sekolah justru menjadi mesin yang semakin menjerumuskan mereka.
Pasalnya, kata Perry, anak yang berbohong biasanya sedang mencoba keluar dari suatu masalah. Situasi itu menciptakan atmosfer di mana anak tidak merasa aman mengatakan yang sebenarnya.
"Kita bisa mencari tahu dan mencegah terjadinya kebohongan, tapi menjadi kejam dan kaku tidak akan membuat keadaan jadi lebih baik," tutur Perry, dilansir dari Independent.