Jumat 05 Oct 2018 05:00 WIB

Waspadai Bila Anak Mulai Belajar Berbohong

Terapi dengan keluarga adalah langkah utama mengobati kebiasaan anak berbohong

Rep: MGROL 111/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Dilarang Berbohong (Ilustrasi).
Foto: Republika/Prayogi
Dilarang Berbohong (Ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada kebiasaan buruk yang bisa saja terjadi dan dilakukan anak-anak yaitu berbohong. Berbohong ini menurut Psikologi Klinis Lisa M Djaprie memiliki dua faktor utama yaitu anak takut dimarahi dan ingin menutupi kekurangannya. Hal tersebut dikatakan awal mulanya anak mulai berani berbohong. Tentu saja jika percobaan awal berbohongnya itu berhasil si anak akan meneruskan perilakunya tersebut.

Hal itu yang menjadi koreksi utama dari lingkungan sekitarnya mengapa si anak tidak berani berbicara jujur dan memilih berbohong. “Apakah orang tuanya pendiam atau suka marah-marah dan bahkan ada anak yang sengaja berbohong untuk mendapatkan perhatian orang tua,” tutur Lisa di Kantorku Co Working Space Gedung Agro Plaza, Jakarta Selatan pada Kamis (4/10).

Satu-satunya cara untuk mengatasi hal tersebut tentunya hanya satu cara yaitu terapi keluarga. Hal tersebut dikarenakan anak bukanlah individu yang mandiri berdiri sendiri dan banyak sekali intervensi-intervensi serta perubahan dari lingkungan sekitarnya.

Selain itu Lisa menambahkan tidak ada relasi antara anak yang dititipkan kepada orang lain dengan perilaku berbohong yang dilakukan anak.“Yang menentukan adalah seberapa dalam orang tua dengan anak memiliki kedekatan emosional.”

Terapi keluarga ini pertama kali akan dilakukan oleh psikolog dengan memberikan pekerjaan rumah yang harus dikerjakan. Jika tidak ada langkah pencegahan dan penanganan lebih lanjut terhadap anak yang suka berbohong, ditakutkan hal tersebut akan terbawa sampai ia dewasa nantinya.

“Biasanya pasti sudah ada akarnya, mungkin waktu kecil dia pernah melakukan hal itu sukses, jadi ketika dia lagi kepepet lagi di masa dewasa dia akan melakukan lagi,” kata Lisa.

Untuk penyembuhan perilaku berbohong dari kecil hingga dewasa sedikit berbeda dan tergantung kondisi. Lisa mengatakan untuk melakukan terapi hal tersebut harus dipetakan apakah dia memliki gangguan kejiwaan atau tidak, karena ada yang namanya gangguan kepribadian.

“Kalau dia menderita gangguan kepribadian harus minum obat, tapi kalau ini hanya masalah sosial maka kita harus konseling.”

Jika pun yang melakukan perilaku berbohong tersebut memang memiliki gangguan kepribadian, Lisa tidak serta-merta memaklumi perilakunya, tapi menurutnya berbohong bisa dilakukan tanpa disadari.

Untuk terapi berbohong yang disebabkan masalah sosial bisa dilakukan dengan terapi berpikir, terapi hipnoterapi dan banyak lagi menurut Lisa. Namun menurut Lisa untuk menyembuhkan orang yang sudah mulai terbiasa berbohong dari kecil sampai dewasa termasuk sulit karena berbohong sudah mengakar di dirinya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement