Rabu 28 Sep 2016 11:21 WIB

Ini Daftar Kemampuan Emosi dan Sosial Anak

Rep: Desy Susilawati/ Red: Andi Nur Aminah
Dua anak sedang bermain
Foto: flickr
Dua anak sedang bermain

REPUBLIKA.CO.ID, Setiap anak memiliki kemampuan emosi dan sosial yang berbeda. Ini semua tergantung dengan usianya. Untuk anak usia satu sampai tiga tahun tentu kemampuan sosial emosinya berbeda dengan anak empat sampai enam tahun. Nah, apa saja daftarnya?

Psikolog anak dan keluarga, Anna Surti Ariani mengatakan kemampuan emosi dan sosial anak usia satu sampai tiga tahun adalah dia sudah mulai paham dirinya perempuan atau laki-laki. Dia juga sudah bisa bermain bersebelahan dengan teman lainnya. Dia juga tidak banyak bicara satu sama lain dan kadang saling meniru.

Namun, anak usia ini masih sulit berbagi. Apapun yang ada di dekatnya, merasa semua miliknya. Bahkan anak usia ini mungkin memukul ketika marah tanpa sadar apa akibatnya. Dia juga mengatakan anak kadang takut dengan orang baru. Mereka juga senang memilih dan mengatur.

Sementara kemampuan emosi dan sosial anak usia empat sampai enam tahun, Anna menyebutkan, dia sudah bisa memahami perbedaan jujur dan bohong. Mereka juga bersikap baik karena takut dihukum. Anak di usia ini, Anna mengatakan lebih bisa mengontrol diri, tak meledak-ledak. Dia juga suka humor dan imajinasi.

 

"Anak seusia ini juga paham apa yang dirasakan teman lain, berusaha menyenangkan orang lain. Dia juga bisa bergiliran dan bekerja sama dan lebih suka main dengan teman daripada orang tua," katanya.

Untuk mencapai keterampilan sosial, menurur Anna, anak perlu stimulasi dari orang tuanya. Untuk anak satu sampai tiga tahun, orang tua sebaiknya sensitif pada kebutuhan anak. Orang tua juga bisa mengajari bicara dan ungkapkan pikirannya. "Bisa juga dengan perbanyak bertemu anak seusianya, dan jangan paksa bergaul. Selain itu bisa juga ajak anak mengamati orang lain dan tegas apabila anak memukul orang lain," katanya.

Sedangkan anak usia empat sampai enam tahun, stimulasi yang diberikan bisa berupa memberi banyak kesempatan bermain dengan teman-teman seusianya. Anna menyarankan, beri petunjuk kepada anak cara selesaikan pertengkaran. Tapi biarkan ia mencoba sendiri. Selain itu, buat drama-dramaan di rumah untuk ajarkan etiket dan cara bergaul.

“Juga bisa ajari anak mengantrr, bergiliran, berbagi bertukar dan lainnya. Bisa juga mengajak teman anak main ke rumah, atau anak main kerumah teman. Dan tegas terhadap kekerasan dalam bermain misalnya memukul, merebut, mengajak menjauhi teman dan lainnya,” jelasnya.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement