REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepanikan yang melanda kebanyakan ibu baru adalah tak keluarnya Air Susu Ibu (ASI) di awal kelahiran buah hati. Biasanya para ibu yang panik ini akhirnya menjatuhkan pilihan pada penggunaan susu formula karena merasa khawatir anak mereka akan kelaparan tanpa ASI.
Padahal menurut Dokter Spesialis Anak Rumah Sakit MRCCC Siloam Hospitals, dr. Paulus Linardi SpA, pada bayi yang lahir cukup bulan rata-rata memiliki jaringan lemak cokelat atau Brown Adipose Tissue. Lemak cokelat ini merupakan cadangan berisi cadangan makanan bagi bayi.
"Jadi dengan lemak cokelat ini bayi pada dasarnya masih memiliki cadangan makanan tiga hingga empat hari ke depan, sampai ASI ibu akhirnya cukup," kata dr. Paulus saat berbicara di dalam Talk Show BlibliFriendsMeet Up "Be Healthy Mom To Be" di Rumah Sakit MRCCC Siloam Hospitals Semanggi, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
Untuk itu, dr. Paulus mengingatkan para ibu agar tidak terlebih dahulu stres saat ASI tak keluar di awal kelahiran bayi. Ibu diminta untuk terus mencoba memberikan ASI pada bayi, sebab dengan begitu akan merangsang produksi ASI.
"Dengan ibu terus memberikan ASI maka produksi ASI akan terus bertambah," ujarnya.
Jumlah ASI yang diproduksi payudara ibu menurut dr. Paulus memang berbeda dari bulan ke bulan. Pada bulan pertama ASI ibu hanya mampu memproduksi hingga 600 cc, bulan kedua dan ketiga akan bertambah menjadi 700 cc.
Untuk bulan keempat dan seterusnya, produksi ASI ibu akan tetap pada angka maksimal 800 cc. Itu sebabnya di usia enam bulan, bayi diharuskan mengonsumsi makanan pendamping ASI sebab kebutuhan asupan bayi pun sudah meningkat.
"Sebab setelah enam bulan bayi membutuhkan lebih dari 800 cc ASI, makanya ada yang namanya makanan pendamping ASI atau MPASI," katanya.