REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat anak memasuki usia sekolah dan terpapar pengetahuan baru, maka pemahaman anak pun akan berkembang. Hanya saja pada posisi tersebut presentase kreativitas anak akan mulai menurun.
"Ini proses alamiah, sebab dia sudah terbentur dengan benar dan salah dan juga aturan-aturan yang dipelajari di sekolah," kata psikolog anak Retno Dewanti Purba, M.Psi. Biasanya kreativitas itu berhubungan dengan pengalaman dan pengetahuan yang sudah didapatkan anak. Maka saat anak mengenal aturaan yang berlaku proses kreatif kan sedikit terhambat.
Bentuk kreativitas anak-anak yang sudah bersekolah sudah berbeda dari sebelumnya. Anak akan melalui tahapan pengenalan aturan yang diberlakukan sehingga akan berdampak pula pada proses kreativitasnya.
Jika sebelumnya anak dengan bebas mengekspresikan sesuatu sesuai imajinasi dan khayal mereka. Setelah memasuki sekolah dan mendapatkan aturan-aturan yang berlaku di lingkungan, imajinasi tersebut tearahkan sesuai realita.
"Kalau anak mengambar anak nggak pakai baju, itu nggak apa-apa, tapi masuk TK atau SD dan pelajaran harus pakaian lengkap, dan ini jadi pegangan sehingga ketika menciptakan sesuatu jadi proses panjang," kata Retno.
Hal tersebut membuat proses berkreasi lebih berbeda. Kreativitas yang dibuat menjadi sebuah bentuk karya yang bertanggung jawab.
Karya yang dihasilkan ini akan menjurus pada pertumbuhan anak di masa depan dengan menggabungkan sebuah kreativitas dengan pengetahuan-pengetahuan yang didapatkan di sekolah.