REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Toko, warung, kafetaria, hingga food court banyak menyajikan makanan dengan sistem prasmanan dimana konsumen bisa memilih dan mengambil makanannya sendiri.
Studi baru yang diterbitkan dalam Journal of Public Health, Auburn University dan Cornell University menemukan bahwa tata letak produk makanan yang disajikan berdampak signifikan pada pilihan makan seseorang yang berujung pada kecukupan nutrisi mereka.
"Susunan makanan dengan sistem prasmanan bisa menjadi media untuk mendorong orang memilih makanan lebih padat nutrisi," kata penulis utama penelitian, Norbert Wilson, dilansir dari Medical News Today, Kamis (19/5).
Peneliti mengalati 443 responden yang mengunjungi sebuah pantry lebih dari empat hari. Peneliti juga bereksperimen dengan membuat dua perubahan kecil pada tata letak makanan.
Pertama, mereka menempatkan kue berbahan kacang-kacangan pada deret pertama di kelompok makanan penutup, sehingga konsumen akan melihat jenis ini pertama kali sebelum menemukan brownies, dan kue-kue manis lainnya. Hasilnya, 46 persen konsumen terbukti memilih kue berbahan kacang-kacangan tersebut dibanding kue manis lainnya.
Kedua, peneliti mengemas makanan-makanan yang kaya gizi dengan kemasan menarik dan lebih alami. Ini ternyata 59 persen meningkatkan pilihan responden.
"Pengelola pantry dengan ini bisa mendorong konsumen untuk memilih makanan dengan pertimbangan kesehatan, bukan sekedar enak saja. Ini karena konsumen merasa lebih nyaman dan lebih menarik," kata rekan penulis, Brian Wansink.