Rabu 18 May 2016 07:53 WIB

X-Men: Apocalypse, Cerita Kehancuran Dunia di Tangan Mutan Muda

Rep: C27/ Red: Indira Rezkisari
Adegan dari X-Men: Apocalypse
Foto: dok 20th century fox
Adegan dari X-Men: Apocalypse

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kehancuran dunia mendadak langsung berada di depan mata setelah kebangkitan mutan pertama dan terkuat yang pernah ada. En Sabah Nur (Oscar Isaac) menjadi ancaman besar bagi keberlangsungan bumi.

Mutan yang juga dikenal dengan Apocalypse itu telah tidur beratus-ratus tahun, menyimpan dendam dari setiap pengkhianatan di kehidupan sebelumnya. Bangkit dengan penuh amarah melihat perubahan yang dibuat manusia membuat dunia impian yang sudah dibangun menjadi tidak teratur dan tempat perbuatan kekuasaan.

Dengan dibantu  Four Horsemen yang terdiri dari Magneto (Michael Fassbener), Psylocke (Olivia Munn), Archangel (Ben Hardy), dan Storm (Alexanadra Shipp), Apocalypse mencoba menghancurkan dunia untuk membangunnya kembali sesuai dengan apa yang diharapkannya dulu. Meski begitu rencana itu tidak berjalan mulus, penjahat terkuat ini harus berhadapan dengan mutan-mutan yang muda yang berada di bawah pengajaran Professor X atau Charles Xavier (James McAvoy). Seperti Jean Grey (Sophie Turner), Scott Summer (Tye Sheridan), Quicksilver (Evan Peters), dan Nightcrawler (Kodi Smit-McPhee).

Di bawah komando dari Mistyque atau Raven (Jennifer Lawrence), mereka mencoba menghentikan kekuatan Apocalypse dan  Four Horsemen yang bisa menghancurkan bumi dalam waktu yang sangat singkat.

Bagaimanapun cerita kali ini mencoba memperkenalkan aktor-kator baru yang lebih muda dan segar. Mereka mencoba menggali latar belakang dan cerita seperti apa yang membuat mereka akhirnya tumbuh dewasa menjadi seorang mutan yang bisa diandalkan oleh Profesor X di akademinya, seperti Jean dan Scoot.

Meski dikenal dengan film serius, film arahan Bryan Singer kali ini juga tidak bisa lepas dari guyonan yang cukup menyegarkan suasana. Kelakuan anak remaja  hingga adegan yang tidak terduga dapat sedikit mencairkan ketegangan melihat bangunan-bangunan dihancurkan dengan begitu mudahnya tanpa ada perlawanan sedikitpun dari pihak manusia.

Film produksi 20th Century Fox kali ini merupakan kelanjutan kisah X-Men: First Class, di mana setelah kejadian di Pantai Kuba mereka berpencar dan mencoba membangun hidup masing-masing. Akan sedikit membingungkan memang jika tidak mengikuti seri berikutnya, direkomendasikan coba kembali tonton film seri X-Men tahun 2011 tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement