REPUBLIKA.CO.ID, Saat ini banyak anak yang sudah terpapar gawai atau gadget sejak kecil, bahkan sejak bayi. Padahal para pakar menyarankan agar anak sebaiknya tidak terpapar gawai terlebih dahulu sebelum usia dua tahun. Apa alasannya?
Psikolog Anak, Ine Indriani mengakui memang sebaiknya anak di atas dua tahunlah yang boleh kena gawai. Tapi faktanya, anak usia satu tahun saja sudah mendapatkan hadiah gawai saat ulang tahun pertamanya.
Belum lagi saat orang tua merasa kerepotan, agar anaknya anteng, disodorkanlah gawai. Padahal gawai ini memiliki banyak dampak negatif. Misalnya secara kesehatan mata, ada sinar di gawai yang bisa merusak mata anak di bawah dua tahun. Anak akan mengalami rabun jauh lebih cepat jika terus terpapar gawai.
Selain itu, konten dalam gawai banyak yang tidak seharusnya untuk anak. Misalnya ada mainan yang sebenarnya banyak mengandung konten kekerasan. Karena orang tuanya tidak menyaringnya dengan baik, maka anak terpapar kekerasan itu.
Kemudian anak juga mudah terpapar kartun yang sebenarnya untuk orang dewasa. Atau ada kartun yang sebenarnya untuk anak usia SD bukan untuk usia di bawahnya. “Nah, kalau mau aman sebaiknya tonton televisi satelit yang tayangannya sudah disesuaikan dengan usianya,” jelas Ine, dalam lokakarya 'Bermain Sejenak untuk Emosi Anak yang Lebih Sehat dan Lebih Dekat dengan Ayah-Bunda' di Perguruan Cikini, beberapa waktu lalu.
(baca: Studi: Vitamin D Bisa Kurangi Lemak pada Bayi)