Senin 02 May 2016 08:10 WIB

Eksotisme Taman Hutan Batu Rammang-Rammang

Objek wisata taman hutan batu Rammang-Rammang, Maros
Foto:
Dermaga Rammang-Rammang, Maros, Sulawesi Selatan

Kawasan Rammang-Rammang berada di Desa Salenrang, Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros, Sulsel. Letak desa ini sekitar 40 km di sebelah utara Kota Makassar. Untuk menjangkaunya, kawasan Rammang-Rammang dapat ditempuh melalui jalur darat dengan kendaraan bermotor. Jika berangkat dari Kota Makassar, bisa ditempuh dengan waktu sekitar dua jam. Namun jika langsung dari Bandara Hasanuddin, waktu tempuhnya bisa hanya 30 menit saja. 

Nama Rammang-Rammang sendiri berasal dari Bahasa Makassar yang berarti awan atau kabut. Mengapa dinamakan demikian, karena menurut warga, dahulu kawasan ini selalu diselimuti awan atau kabut yang selalu turun di pagi hari. 

Kawasan Rammang-Rammang sangat mudah dijangkau karena terletak hanya beberapa meter dari jalan raya lintas provinsi. Sebuah jembatan kecil di jalan raya, menjadi tempat pemberhentian kendaraan untuk selanjutnya menuju dermaga penyeberangan. 

Untuk memulai perjalanan dengan perahu tempel menyusuri sungai, ada tiga pilihan perahu yang bisa digunakan. Pertama, perahu bermuatan satu hingga empat orang dikenakan tarif Rp 200 ribu. Jika terdiri atas lima hingga tujuh orang, dikenakan biaya Rp 250 ribu. Sedangkan untuk kapasitas terbanyak yakni delapan hingga sepuluh orang dikenakan tarif RP 300 ribu. Tarif tersebut sudah untuk biaya perjalan perahu pergi dan pulang. 

Saat ini ada sebanyak sembilan perahu milik masyarakat sekitar yang secara bergantian mengangkut wisatawan yang ingin menikmati panoram alam Rammang-Rammang. Daeng Baso, salah satu pemilik perahu mengatakan sembilan perahu itu bisa membuat dua hingga tiga kali perjalanan dalam sehari. "Kita sistemnya antri, jadi semua akan kebagian giliran, kecuali sudah ada yang dipesan duluan," ujarnya. 

Menurut Daeng Baso, kawasan Rammang-Rammang mulai diperkenalkan sebagai aktifitas wisata sejak 2001. Namun saat itu belum terlalu banyak orang yang tahu tentang Rammang-Rammang. Namun dari tahun ke tahun, dia mengatakan semakin banyak wisatawan yang datang ke tempat ini. 

Dari kegiatan mengangkut wisatawan yang berperahu, dia mengaku bisa mendapatkan penghasilan tambahan yang lumayan, mencapai Rp 2,5 juta sebulan. Namun selain dari hasil membawa perahu, dia juga masih memiliki pendapatan dari hasil sawahnya.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement