REPUBLIKA.CO.ID, Berwisata ke Sulawesi Selatan, jangan sampai melewatkan kawasan taman hutan batu Rammang-Rammang. Taman hutan batu? Ya, kawasan ini layak disebut demikian karena memang masih bagian dari bentangan pegunungan kars terbesar kedua yang ada di dunia.
Pantas disebut taman, karena berbagai jenis bebatuan dengan bermacam bentuk laksana pahatan ada di Rammang-Rammang ini. Umumnya adalah batu kapur, sejenis batu karang berbagai ukuran. Mulai dari yang hanya satu meter hingga yang besar dan tingginya mencapai puluhan meter.
Untuk menikmati pahatan alam dari bebatuan itu, bisa dilakukan dengan berperahu menyusuri sungai yang membelah pengunungan. Sebuah dermaga kecil menjadi titik awal memulai petualangan menyusuri sungai Rammang-Rammang. Selama sekitar 15 menit menaiki perahu bermesin tempel, panorama alam Rammang-Rammang bisa dinikmati.
Di sungai tersebut, sejumlah batu-batu besar berserakan tak beraturan. Batu-batu itu seolah 'tumbuh' dari dasar sungai lalu muncul di permukaan. Ada beberapa yang terlihat seolah diletakkan bertumpuk bersusun-susun. Namun jika melihat bentuknya, rasanya tak mungkin jika hal itu sengaja dilakukan manusia, karena ukurannya yang sangat besar.