Kamis 28 Apr 2016 09:38 WIB

Ini Makna Setiap Detail Gerbang Kretek Kota Kudus

Gerbang Kudus Kota Kretek
Foto: IST
Gerbang Kudus Kota Kretek

REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS -- Setiap daerah tentu memiliki bangunan khas yang menjadi ikon wilayahnya masing-masing. Jika Jakarta punya Monumen Nasional (Monas), Surabaya punya Jembatan Suramadu, maka Kudus punya Gerbang Kretek Kota Kudus (GKKK) yang baru diresmikan, Rabu (27/4) malam.

Musthofa, Bupati Kudus berharap bangunan yang berdiri atas dukungan penuh PT Djarum ini semakin memaknai dan menjadi legitimasi bahwa Kudus sesungguhnya adalah Kota Kretek.

"Gerbang Kudus Kota Kretek" memiliki filosofi dalam setiap unsur bangunannya. Bagian atas yang berbentuk daun tembakau dengan jumlah jari-jari sebanyak 59 ruas memiliki makna tersirat. Angka 5 sebagai lambang Rukun Islam dan angka 9 memaknai Wali Sanga.

Sementara bagian bawah gerbang yang dibangun selama 1 tahun ini berbentuk empat tiang cengkeh yang menopang daun tembakau, sejatinya melambangkan empat pilar kebangsaan: Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI.

Perpaduan Bahan stainless steel dan beton dengan bentuk simetris menjadi simbol kekinian kota industri dan kekokohan religiusitas masyarakat dalam kehidupan yang penuh harmoni.

Bangunan yang berada di sebelah timur Jembatan Tanggul Angin, atau perbatasan Kabupaten Kudus dengan Kabupaten Demak ini dibuat dengan menggunakan pondasi tiang pancang. Sementara dinding, balok, dan kolomnya adalah beton bertulang.

Berdiri di atas lahan seluas 1106 meter per segi, bentuk bangunan GKKK menyerupai daun tembakau yang memayungi sisi kiri dan kanan ruas jalan.

Tinggi bangunan Gerbang Kudus Kota Kretek adalah 12 meter dari permukaan jalan. Sementara bentang daun atau lebar gerbang adalah 21 meter. Sedangkan panjang daun adalah 48,75 meter.

Di lokasi ini sebelumnya berdiri bangunan lama yakni replika Menara Kudus, yang telah lama menjadi ikon untuk menyambut pengendara yang memasuki wilayah Kudus.   

"Pemerintah Kota Kudus dan semua pihak termasuk masyarakat siap menjaga dan melestarikan gerbang ini sebagai ikon," ujar Mustofa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement