Kamis 28 Apr 2016 09:33 WIB

Peneliti Ungkap Dampak Buruk Memukul Anak, Simak Temuannya!

Rep: Adysha Citra R/ Red: Indira Rezkisari
Anak menangis
Foto: flickr
Anak menangis

REPUBLIKA.CO.ID, Di beberapa negara, memukul bokong anak seringkali dipraktikan oleh orang tua untuk 'mendidik' anak yang melakukan kesalahan. Para orang tua percaya jika cara ini dapat memperbaiki perilaku anak, meski keefektifannya diperdebatkan.

Di tengah perdebatan tersebut, para peneliti dari University of Texas dan University of Michigan berhasil mematahkan anggapan bahwa memukul bokong anak merupakan cara yang efektif dalam mendidik. Sebaliknya, memukul bokong anak memiliki banyak dampak negatif yang mulai terlihat ketika anak telah beranjak dewasa.

Para peneliti melibatkan lebih dari 160 ribu anak-anak dalam penelitian yang dilakukan selama 50 tahun ini. Dalam kurun waktu tersebut, para peneliti menemukan bahwa anak-anak yang dipukul orang tua cenderung memiliki masalah kognitif, peningkatan agresi serta masalah kesehatan mental dan perilaku antisosial.

Memukul bokong anak, ungkap peneliti, memiliki 13 dampak negatif yang akan berpengaruh pada anak hingga mereka dewasa. Beberapa dari 13 dampak negatif dari memukul bokong tersebut ialah adanya peningkatan pada agresi, sikap antisosial, serta masalah-masalah kesehatan mental pada sang anak.

Dampak negatif lain dari memukul bokong anak menurut penelitian ini ialah timbulnya lebih banyak masalah eksternalisasi dan internalisasi serta rendahnya internalisasi moral. Anak yang pernah dipukul orang tua pun akan tumbuh dengan kemampuan kognitif yang lebih rendah dibandingkan anak-anak lainnya yang tidak dipukul oleh orang tua.

Di samping itu, peneliti juga mengungkap bahwa memukul anak dapat membuat hubungan anak dan orang tua menjadi lebih negatif. Anak-anak yang dipukul oleh orang tuanya juga akan tumbuh menjadi pribadi yang memiliki kepercayaan diri rendah ketika dewasa.

Oleh karena itu, para peneliti menyimpulkan bahwa memukul bokong anak bukan cara yang pantas dan efektif dalam mendidik anak. Sebaliknya, memukul bokong anak membuat risiko 13 masalah mental pada anak meningkat.

"Tidak ada bukti bahwa memukul bokong anak dapat memperbaiki perilaku anak," jelas peneliti dalam jurnal yang diterbitkan pada Journal of Family Psychology.

Para peneliti juga mendorong agar orang tua, ahli yang merekomendasikan memukul bokong anak hingga pembuat kebijakan yang memperbolehkan 'hukuman' tersebut untuk berpikir ulang. Pasalnya, memukul bokong merupakan bentuk sanksi yang sama sekali tidak memiliki dampak baik bagi tumbuh kembang anak.

"Semua bukti mengarah pada risiko (memukul bokong) yang merugikan," tegas para peneliti, dikutip dari Independent.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement