Selasa 05 Apr 2016 09:23 WIB

Lombok Bersolek Sambut Pelancong

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Dwi Murdaningsih
Bandara Internasional Lombok
Foto:
Pemandangan Gunung Rinjani dari Bukit Pergasingan, Sembalun, Lombok. (Republika/Wihdan Hidayat)

Ketersediaan pasokan listrik dan air akan jadi ancaman bagi pariwisata Lombok jika terjadi defisit. Marthadinata menyebut dalam dua bulan terakhir ini terjadi defisit air di wilayah Mataram. Sebagai solusi, pemerintah menggandeng swasta untuk mengelola air laut.

Menurut Marthadinata, PDAM ingin bekerja sama dengan swasta untuk mengubah air laut menjadi air layak minum di lokasi-lokasi wisata di NTB. Soal kelangkaan air, dibantah Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Barat Lalu Mohammad Fauzal.

Ia menegaskan, tak ada kesulitan pasokan air. Ia menerangkan, selama Gunung Rinjani masih lestari, kebutuhan air selalu terpenuhi. Namun, ia mengakui pasokan listrik kurang. Terjadi defisit yang seharusnya ditutupi lewat program 30 ribu megawatt listrik oleh pemerintah pusat.

Meski sudah ada pembangkit listrik tenaga diesel namun masih kurang optimal. Pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, kata Mohammad, memang  sempat dibangun penyuplai listrik. Namun, menurutnya semua peralatan berasal di Cina.

PT PLN sempat mengeluhkan sulitnya alih pengetahuan dari Cina soal peralatan itu. Apalagi dua dari tiga alat penyuplai listrik asal Cina itu bermasalah.’’Alih pengetahuan produk Cina lebih berat dibandingkan produk Eropa. Kalau ada masalah, mereka kirim ke Cina," katanya.

Deputi Manajer Hukum dan Humas PLN NTB Fitriah Adriana menyatakan, pasokan listrik untuk mendukung kegiatan wisata, surplus.Tak perlu ada kekhawatiran terjadinya defisit. Rata-rata surplus mencapai 20-30 megawatt. Bahkan berlimpahnya pasokan listrik terjadi pada waktu puncak penggunaan listrik pukul 18.00-22.00 WITA.

"Kalau kondisi sistem saat ini masih surplus untuk beban siang dan malam. Kondisi saat ini aman,’’ katanya menegaskan.

Meski demikian,saat Republika.co.id berada di Sembalun pada Kamis, (31/3) dini hari, terjadi pemadaman listrik. Setidaknya pemadaman terjadi hingga sekitar pukul 11.00. Menanggapi hal itu, Fitriah menerangkan ada pemadaman bergilir khusus untuk perawatan alat.

Ia mengatakan perbaikan berkala dilakukan secara terjadwal sekitar pukul sembilan pagi hingga empat sore.’’Jaringan tegangan menengah di sepanjang Pulau Lombok harus dipelihara secara berkala supaya optimal dipakai," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement