Senin 21 Mar 2016 07:47 WIB

5 Fakta Seputar Otak Bayi

Rep: C27/ Red: Indira Rezkisari
Perawat menggendong satu dari dua bayi yang baru lahir di RSIA Tambak, Jakarta, Senin (29/2).
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A.
Dua bayi yang baru lahir berada di RSIA Tambak, Jakarta, Senin (29/2).

Mengoceh

Kadang orang dewasa dibut bingung ketika bayi mulai berbicara tidak jelas karena sulit dipahami. Mereka terus-terusan mengoceh ketika melihat sesuatu yang menarik.

Orang tua perlu tahu, itu menjadi indikasi bayi siap untuk belajar tentang sesuatu yang baru. Ada baiknya orang tua merespons ocehan tersebut agar otak bayi lebih berkembang lagi.

Tapi terkadang bayi sering kali terangsang, sehingga tidak selalu orang tua harus membalasnya dengan ucapan. Sebab bayi juga belum bisa mengontrol rangsang itu, ada baiknya ketika seperti itu orang tua bisa hanya dengan menepuk anggota badan dari bayi agar membatu bayi mengontrol rangsangan itu.

Belajar bahasa

Penelitian paling baru mengungkapkan, hal paling mudah mengajarkan bayi berbahasa dengan memberikan respons sosial.  Bayi membagi dua bagian dalam hal merespon, ada yang perlu direspons dan ada yang tidak, sehingga dengan melibatkan interaksi langsung akan membuka pelung bayi belajar berbahasa lebih mudah.

Tidak hanya orang tua

Bayi juga perlu berinteraksi dengan orang lain selain dari orang tua mereka. Dengan melibatkan individu lain, bayi lebih kaya akan pelajaran untuk memahami presfektif orang lain.

Di samping itu, dalam usia tujuh bulan, bayi dalam proses belajar memahami emosi orang lain termasuk orang dewasa. Semakin banyak orang yang ditemui, bayi akan semakin banyak belajar ekspresi manusia dan juga proses mental.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement