Jumat 26 Feb 2016 12:51 WIB

Ortu Ketahuilah, Anak adalah Peniru Ulung

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Anak adalah peniru ulung yang suka menirukan gerak gerik orang tuanya.
Foto: pexels
Anak adalah peniru ulung yang suka menirukan gerak gerik orang tuanya.

REPUBLIKA.CO.ID, “Mama kerja dulu ya nak,” ujar seorang ibu pada anaknya. Lalu sang anak menanggapi,”kerja mulu, kerja mulu.”

Sang Bunda pun memberi penjelasan pada anandanya bahwa ia kerja untuk membantu ayahnya mencari uang. Suatu hari anandanya bermain bersama sepupunya, mereka bermain peran.

Anak itu menjadi mama, dan sepupunya menjadi anak. “Mama kerja dulu ya nak,” ujar anak itu pada sepupunya. Lalu sepupunya itu protes karena mamanya kerja. Dan anak itu menjawab persis dengan ungkapan mamanya kalau dia kerja mencari uang untuk membantu suaminya.

Pernahkan Anda mengalami hal ini? Dimana anak Anda melakukan atau mengatakan hal yang persis seperti apa yang pernah Anda katakan pada anak Anda? Pasti jawabannya iya. Memang anak itu adalah peniru ulung. Hal itu diakui oleh psikolog, Roslina Verauli.

Menurutnya anak meniru orang tua sebagai figur dewasa yang diidolakan, dianggap lebih kompeten dan memiliki kuasa. “Dalam sebuah penelitian tahun 2015 ditemukan bahwa 70 persen orang tua mengatakan anaknya meniru mereka,” jelasnya kepada wartawan dalam Bebelac Grow Them Great Media Gathering di Jakarta, Kamis (25/2).

Anak, lanjutnya, menganggap orang tua adalah idolanya. Mereka ngefans pada orang tuanya. Walaupun orang tua pulang kerja, kotor dan bau belum mandi, anak tetap menciumnya. “Mereka mencintai Anda,” tambahnya.

Anak akan meniru apa yang dilakukan orang tuanya baik itu perilaku baik ataupun buruk. Misalnya ketika orang tua suka membentak, anak akan menirunya dan melakukan hal itu pada adik atau sepupunya. Atau ketika Anda ke toilet tidak bersih, maka anak akan menirunya. Bahkan ada bahasa tubuh yang juga ditiru anak. Misalnya gerak wajah atau mimik muka Anda saat sedang menggerutu. Atau saat tersenyum dan tertawa.

Hal ini juga terjadi pada kegiatan aktif anak. Anak yang kurang aktif merupakan hasil dari orang tua yang kurang aktif. Misalnya orang tua pulang kerja akan santai saja, tidak melakukan apapun, hanya di dalam rumah saja. Begitu juga dengan anaknya, ketika pulang sekolah, dia hanya diam saja di rumah.

(baca: 7 Permainan 'Jadul' yang Bisa Senangkan Anak)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement