Jumat 12 Feb 2016 12:46 WIB

Sering Telat Haid? Waspada Lahirkan Bayi Autis

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Indira Rezkisari
Wanita hamil kerap mengalami mual di pagi hari atau morning sickness.
Foto: flickr
Wanita hamil kerap mengalami mual di pagi hari atau morning sickness.

REPUBLIKA.CO.ID, Sebuah studi baru diterbitkan dalam Jurnal Molecular Osychiatry menunjukkan bahwa wanita hamil yang menderita sindrom ovarium polikistik berpotensi melahirkan anak autis. Ini adalah sejenis sindrom ketidakseimbangan hormonal yang biasanya ditandai siklus haid tak seimbang, kelebihan hormon androgen, dan ditemukannya kista-kista kecil di sekeliling ovarium.

Sindrom ini biasanya menyebabkan sulitnya terjadi pembuhan (ovulasi) sehingga wanita susah hamil. Peningkatan risiko anak autis menjadi perhatian ibu-ibu manapun di dunia ini.

Peneliti menggunakan data kesehatan masyarakat di Swedia. Mereka memelajari anak-anak yang lahir sepanjang 20 tahun terakhir, termasuk di antaranya 24 ribu anak yang terindikasi autis. Peneliti studi, Renee Gardner dari Karolinska Institutet, Stockholm mengatakan ibu-ibu dengan sindrom ovarium polikistik 59 persen berisiko memiliki anak autis.

"Penelitian ini adalah penelitian pertama yang menunjukkan adanya hubungan semacam ini," kata Gardner, dilansir dar Fit Pregnancy, Jumat (12/2).

Hubungan antara sindrom ovarium polikistik dengan autisme dapat disebabkan karena kelebihan androgen, hormon seperti testosteron yang berkaitan dengan sifat laki-laki. Asal usul autisme sendiri masih menjadi misteri bagi para ilmuwan, namun satu teori menunjukkan kelebihan androgen memengaruhi perkembangan otak janin.

Alasan lain peningkatan risiko autisme adalah perubahan metabolik pada ibu pengidap sindrom ini, seperti kecenderungan berat badan berlebih, resisten terhadap insulin, dan diabetes gestasional. Peneliti melihat risiko autis kian meningkat pada ibu dengan sindrom ovarium polikistik disertai obesitas.

Sejauh ini peneliti belum menemukan obat atau intervensi khusus yang bisa direkomendasi untuk ibu pengidap sindrom ovarium polikistik. Mereka hanya bisa menyarankan wanita pengidap sindrom ini untuk menjaga berat badannya supaya sehat dan tetap normal.

Meski tak banyak yang bisa dilakukan untuk mencegah autisme, penelitian ini menambah pemahaman para ilmuwan untuk meningkatkan penelitian untuk pengobatan anak-anak autis. Sangat penting bagi wanita untuk tak terlalu khawatir terhadap perkembangan anak-anak mereka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement