Jumat 12 Feb 2016 11:18 WIB

Balita Hampir Meninggal Setelah Menelan Baterai

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Baterai
Foto: pixabay
Baterai

REPUBLIKA.CO.ID, Logan Stiff, seorang anak laki-laki berusia dua tahun di Colorado, hampir meninggal bulan Mei lalu setelah menelan sebuah baterai yang keluar dari sebuah remote control.

Dalam hitungan jam, Logan Stiff bisa memuntahkan baterai itu. Sayangnya baterai tersebut sudah membakar sebuah lubang di esofagusnya.

"Kami tidak tahu betapa bahayanya baterai, begitu juga sebagian besar dari teman-teman dan keluarga," ujar Andrew Stiff, ayah Logan dikutip dari laman Foxnews, Jumat (12/2). “Ini adalah kenyataan yang mengejutkan dan kami ingin memastikan setiap orang harus mengetahui dan belajar mengenai hal ini juga," tambahnya.

Baterai lithium dapat bereaksi dengan air liur, menciptakan listrik yang menyebabkan sebuah pembentukan soda tajam yang dapat membakar kerongkongan atau pembuluh darah besar lainnya.

Logan berada di sebuah rumah pusat penitipan anak selama insiden itu, dan tidak ada yang menyaksikan dia menelan baterai. Jackie Stiff, ibunda Logan, melihat anaknya demam dan ketika ia mulai muntah, diyakini dia telah tertular penyakit dari anak lain. Tapi ketika Logan mulai mengalami kesulitan bernapas orang tuanya bergegas ke Rumah Sakit Anak Colorado. Dan sebuah X-ray mengungkapkan adanya baterai yang menjadi penyebabnya.

Dia menjalani operasi darurat untuk menghilangkan baterai dan dilengkapi dengan tabung pernafasan, selang dan fistula meludah. Ia menghabiskan total 21 hari di rumah sakit.

Hari ini, Logan mampu makan dan minum dia menjalani operasi untuk menghubungkan kembali kerongkongannya, tapi dia masih bergantung pada selang. Dia juga telah mengalami kerusakan pada salah satu dari pita suaranya tapi masih bisa berbicara dengan lembut. Logan harus kembali secara periodik sehingga para dokter dapat meregangkan dan membuat kerongkongannya terbuka.

“Kami sangat senang melihat Logan pulih begitu baik dan menjadi anak yang bahagia lagi,” ujar Andrew.

Mereka selalu percaya bahwa Logan akan mendapatkan yang lebih baik, tapi titik terendah adalah ketika gagal untuk bernapas sendiri. Itu membuat frustrasi sebagai orang tua untuk tidak dapat melakukan apa-apa untuk membantunya.

“Kebanyakan orang tahu untuk menjaga hal-hal lain yang sudah jelas berbahaya jauh dari anak-anak misalnya kimia dan obat-obatan, tapi tombol baterai tidak pernah terpikir oleh mereka," ujarnya.

(baca: Psikolog Paparkan Keuntungan Metode BLW untuk Bayi)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement