Rabu 03 Feb 2016 08:32 WIB

Menyusui Bayi Saat Bekerja

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Andi Nur Aminah
Menyusui bukan hanya memberi nutrisi pada bayi, tapi juga memberinya kedekatan dengan sang ibu. Karena itu ibu menyusui perlu didukung agar bisa memberi ASI yang cukup.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Menyusui bukan hanya memberi nutrisi pada bayi, tapi juga memberinya kedekatan dengan sang ibu. Karena itu ibu menyusui perlu didukung agar bisa memberi ASI yang cukup.

REPUBLIKA.CO.ID, Perempuan yang baru perdana menjadi ibu awalnya masih ragu menyusui di depan umum. Alasannya mungkin canggung, kurang nyaman jika berkeringat, bahkan malu jika payudara atau puting terlihat di depan publik.

Tapi dengan kondratnya untuk menyusui, seorang perempuan harus bisa menyusui bayinya di semua ruang publik. Bahkan termasuk di tempat kerja, taman, supermarket, kereta, sekolah, restoran, pesawat terbang, bahkan kolam renang umum. Menyusui adalah satu komitmen terbesar ibu sebab Air Susu Ibu (ASI) terbukti sehat untuk bayi.

Asisten Profesor Bidang Seks, Gender, dan Budaya di American University, Adrienne Pine mengatakan dia tak keberatan jika ada mahasiswanya yang sudah menjadi ibu menyusui atau memerah ASI saat kuliah. Pine secara rutin terus mengangkat isu-isu relevan terkait gender dan budaya di kelasnya.

"Menyusui mungkin membuat si ibu tidak enak atau mahasiswa lain merasa terganggu. Namun ini adalah keharusan," kata Pine, dilansir dari ModernMom, Rabu (3/2).

Pine sendiri sama sekali tak merasa terganggu jika ada mahasiswinya melakukan aktivitas terkait kewajiban menyusui tersebut. Ia mengerti tak semua wanita memutuskan membawa anaknya sambil kuliah atau bekerja.

Menurut dia, menyusui adalah aktivitas wanita yang hendaknya bisa ditoleransi dan bisa diterima oleh perempuan juga laki-laki. Bagi Pine, mengintimidasi perempuan menyusui dan memaksanya memberi makan pada bayi  di rumah atau di balik pintu tertutup, adalah hal yang tidak adil untuk kaum ibu. 

Pine juga mengusulkan agar setiap perguruan tinggi yang membahas studi gender dan budaya setidaknya memiliki kurikulum khusus atau diskusi khusus tentang menyusui di ruang publik. Menurut dia, akan banyak pria dan wanita mendapat banyak manfaat dengan adanya kelas ini. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement