REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketika seorang bayi menangis, biasanya beberapa ibu langsung saja menyusuinya. Padahal menangis bukan menjadi patokan bayi belum kenyang dan membutuhkan air susu ibu (ASI) lagi.
Bayi menangis selain karena tanda merasa lapar, ternyata juga karena merasa kurang nyaman dengan sekitarnya. Coba cek lebih dahulu sekeliling bayi. Mulai dari popok yang dikenakan, baju, hingga suhu ruangan.
Jika semua keadaan sekelilingnya terasa normal, maka bayi dapat dikatakan perlu mendapatkan ASI lagi. Tapi bagaimana cara menakar sebenarnya bayi sudah kenyang atau belum?
"Cukup ASI itu bisa dilihat dari kenaikan berat badan 20 hingga 50 gram per hari. Bisa juga pipis mencapai enam sampai delapan kali per hari," kata dokter spesialis anak Melanie Yudiana Iskandar.
Selain itu, kotoran yang dikeluarkan bayi lambat-laun berubah warna. Jika pertama kali buang air besar berwarna hitam, maka akan berubah menjadi hijau tua, sedikit muda, hingga berwarna kekuningan. Biasanya pula kotoran yang dikeluarkan bayi masih seperti cairan yang ada bulir-bulir seperti biji cabai. Intensitas tersebut bisa mencapai lima hingga 10 kali dalam sehari.