REPUBLIKA.CO.ID, Kenaikan biaya pendidikan di Indonesia rata-rata terjadi sebesar 10 persen setiap tahunnya menurut data Badan Pusat Statistika (BPS) tahun 1994 sampai 2014. Banyak orang tua yang bertanya-tanya, sudah siapkah saya untuk memberikan pendidikan terbaik bagi sang buah hati?
Pakar Pendidikan, Prof Dr Arief Rachman MPd mengatakan bangsa Indonesia masih sangat rendah kesadaran berencananya, termasuk dalam biaya pendidikan anak. Kalau perlu, mereka baru memulai secara spontan. “Banyak orang tua yang ingin anaknya masuk SMA ini, perguruan tinggi itu, tapi giliran bayar dia bingung, mau jual apa, gelang, tanah atau apa?,” ujarnya dalam talhshow Sun Life Edufair di Jakarta, Kamis (28/1).
Ia mengajak para orang tua ikut bangkit. Lakukan perencanaan keuangan yang cermat. Sayangnya orang tua saat ini kebanyakan masih sangat buta perencanaan, hanya tahu mereka perlu keuangan. Mereka berpikir uang adalah segalanya, padahal yang terpenting adalah perencanannya.
Founder Arief Rachman & Associate ini mengatakan dalam menyiapkan biaya bagi masa depan anak, orangtua perlu sadar dan paham kondisi ekonominya. Selain itu, orangtua memahami kebutuhan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan anaknya.
Ia juga menyarankan agar sekolah yang dipilih bukan karena gengsi tapi karena sesuai dengan kebutuhan anak untuk masa yang akan datang. “Contoh kalau niat untuk anaknya nanti di universitas nasional bermutu, maka masukanlah anaknya di sekolah-sekolah nasional bermutu, tidak mesti sekolah internasional,” ujarnya.
Bukan hanya itu, Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO, juga mengatakan orang tua sebaiknya membangun komunikasi yang baik dengan anak tentang pendidikan yang menjadi cita-citanya. “Dan orang tua harus menyiapkan biaya pendidikan anak sedini mungkin, sesuai dengan kebutuhannya kelak,” ujarnya.