Kamis 07 Jan 2016 08:07 WIB

Ortu, Ini Pesan Di Balik Sembilan Perilaku 'Unik' Anak

Rep: Adysha Citra R/ Red: Indira Rezkisari
Anak-anak bermain ayunan di Taman Menteng Jakarta, Kamis (10/12).
Foto: Republika/ Darmawan
Anak-anak bermain ayunan di Taman Menteng Jakarta, Kamis (10/12).

REPUBLIKA.CO.ID, Anak-anak terkadang tidak dapat mengekspresikan apa yang mereka rasakan melalui kata-kata dengan baik. Terkadang, anak-anak justru mengekspresikan apa yang mereka rasakan melalui perilaku-perilaku anak, seperti berlari-lari hingga membuntuti orang tua. Agar tak lagi bingung menerjemahkan perasaan Anak, ada baiknya Anda memahami sembilan perilaku anak beserta maknanya ini.

Tak jarang anak-anak terlihat berlari dan berputar-putar, berkejar-kejaran, hingga menatap ke luar jendela. Perilaku-perilaku tersebut sebenarnya sedang menunjukkan bahwa si anak sedang ingin berlari, meloncat dan bermain di luar rumah. Sedangkan ketika anak terus mengikuti orang tua, mencoba memencet tombol laptop yang digunakan orang tua, hingga berusaha membuka paket kiriman milik orang tua, anak tersebut sebenarnya sedang menunjukkan bahwa ia ingin membantu.

Di sisi lain, ketika anak terus berusaha untuk tidak mengikuti rutinitas, menolak banyak hal dan tidak ingin menurut saat diminta untuk menyikat gigi dan memakai piyama, sang anak sebenarnya menginginkan kekuatan untuk dapat mengatur. Sebaliknya, ketika anak terlihat sering menggosok matanya, merengek, seketika menjadi heboh, anak tersebut sedang mengirimkan 'sinyal' bahwa ia sedang lelah.

(baca: Berkepribadian Unik, Ini Cara Ortu Sikapi Anak ADHD)

Anak-anak juga kerap melempar mainannya, bertengkar karena mainan, mematahkan mainan, bahkan mengabaikan mainan. Hal tersebut menunjukkan bahwa mereka sebenarnya bosan dan ingin berjalan diluar, berkarya seni, atau melakukan hal lain selain bermain dengan mainan mereka. Akan tetapi ketika sang anak membuang makanan mereka ke lantai, berjalan ke luar ruangan serta mencorat-coret dinding, anak tersebut hanya ingin mendapatkan perhatian dari orang tuanya.

Perilaku anak yang cukup manis terlihat ketika mereka berusaha duduk di pangkuan seseorang, memeluk, bahkan bercanda dengan seseorang. Perilaku-perilaku tersebut sebenarnya merupakan cara lain bagi anak untuk mengungkapkan rasa sayang mereka. Sedangkan anak yang menolak untuk ikut naik mobil, memakai sepatu, atau hanya ingin tiduran di kursi menunjukkan bahwa anak sedang ingin memiliki waktu tenangnya saja.

Yang perlu diperhatikan dengan seksama ialah ketika anak menunjukkan sikap dengan berbaring saja, atau bertingkah rewel dan tidak seperti biasanya. Terkadang perilaku ini diiringi dengan sikap anak yang menjadi pasif. Perilaku tersebut menunjukkan bahwa sang anak sedang merasa kurang sehat, dikutip dari Psychology Today, Kamis (7/1).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement