Senin 07 Dec 2015 11:42 WIB

Makanan Kaki Lima Mungkin Masuk Panduan Michelin Singapura

Rep: C32/ Red: Indira Rezkisari
Buku panduan restoran dan kuliner Michelin telah ada sejak tahun 1900 dan berawal dari Prancis.
Foto: EPA
Buku panduan restoran dan kuliner Michelin telah ada sejak tahun 1900 dan berawal dari Prancis.

REPUBLIKA.CO.ID, Banyak wisatawan pergi ke suatu negara dengan membutuhkan banyak informasi terlebih mengenai makanan dan tempat menariknya. Bagi beberapa wisatawan buku panduan restoran Michelin yang legendaris sangat berpengaruh.

"Ada turis yang berencana untuk liburan mereka. Di mana mereka akan makan, saya pikir kami memainkan peran yang kuat dalam hal itu," kata Direkur Internasional dari buku panduan Michelin, Michael Ellis seperti dikutip CNN, Senin (30/11).

Dari buku panduan tersebut para wisatawan bisa melihat penilaian Michelin melalui bintang yang ia berikan. Umumnya makin banyak bintang yang diperoleh restoran, maka jumlah pengunjung yang datang akan makin banyak pula.

Menurut Ellis, ada beberapa pemerintah yang meminta Michelin untuk meluncurkan buku panduannya di kota-kota mereka. Hal tersebut merupakan tanda betapa pentingnya panduan yang disarankan dalam mengingkatkan pariwisata.

Begitupun juga dengan rencana peluncuran buku tersebut di Singapura pada semester kedua tahun depan. "Kami pikir itu akan menempatkan restoran di Singapura pada posisi pijak di seluruh dunia dan membantu menarik lebih banyak pengunjung," kata Wakil Kepala eksekutif Singapore Tourism Board Melissa Ow.

Selain itu menurut kepala koki ternama di Singapura dari Bacchanalia Ivan Brehm, banyak restoran di negaranya yang bertahan selain faktor makanan yang disajikan. Agar objektif, penilaian mengenai konsistensi, rasa, kreativitas, dan upaya pemasaran akan sangat menentukan.

Rencana peluncuran buku panduan Michelin di Singapura bukan tanpa kritik. Komunitas penyuka makanan di Hong Kong menuturkan kritiknya mengenai panduan makaan Michelin di Hong Kong yang kulinernya memiliki kemiripan dengan Singapura.

Di Singapura banyak makanan berasal dari campuran masakan Cina, Malaysia, Peranakan (campuran Cina dan Melayu), dan Indonesia. Termasuk masakan restoran dari koki internasional Joel Robuchon yang paling banyak memiliki bintang Michelin.

Mengenai hal tersebut, praktisi restoran Loh Lik Peng memiliki pendapatnya mengenai buku panduan Michelin di Singapura. “Saya tidak benar-benar yakin tentang apa yang diulas dari Prancis (Michelin) akan membuat restoran lokal kita dan 'tze char' (memasak dan menggoreng) menjadi makanan khas di jalan-jalan kota ini,” kata Peng.

Buku Michelin Hong Kong telah memasukkan bagian dari makanan kaki limanya. Jajanan kaki lima yang juga dominan di Singapura, membuat hal yang sama diharapkan terjadi untuk Michelin Singapura.

"Kami tidak menebak-nebak apa yang dilakukan inspektor kami, tapi suasana kaki lima di Singapura yang begitu hidup membuatnya tidak terkejut jika akan ditampilkan dalam panduan," kata Ellis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement