Sabtu 31 Oct 2015 07:51 WIB

Agar Menarik, Ortu tak Harus Belajar Mendongeng Lho

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Ibu dan anak/ilustrasi
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
Ibu dan anak/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Komunitas Ayo Dongeng menyarankan orang tua menyediakan waktu luang untuk mendongengkan anak. Untuk mendongeng ke anak, menurut Airyo Zidni dari komunitas tersebut, orang tua tidak perlu belajar berbagai macam suara dan ekspresi.

“Dongeng ada dua, dongeng untuk pertunjukan besar dan dongeng dari orang tua ke anak. Kalau untuk pertunjukan besar, memang harus wah, kalau dongeng orang tua ke anak tidak harus terlalu berat sampai harus belajar seperti teaterikal,” ujarnya  dalam acara takshow Festival Dongeng Internasional Indonesi (FDII), di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Untuk mendongeng, Ariyo menyarankan adar orang tua berpegangan dan menganggap kalau dongeng itu adalah komunikasi. Contoh yang paling gampang komunikasi itu adalah curhat. Kalau curhat sama teman itu kan ada intonasi dan ekspresi. Dongeng pun begitu. Intonasi dan ekspresinya sama seperti ketika curhat dengan teman.

“Kadang orang tua terkendala karena itu bukan cerita kita sendiri dan orang tua belum baca terlebih dahulu sebelum cerita, itu susahnya di situ. Padahal kalau dibaca dulu saja, itu lebih mudah. Jadi orang tua bisa memahami oh ini tokohnya lagi marah, ya marahnya kayak gimana, sesederhana itu,” ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement