Jumat 30 Oct 2015 07:00 WIB

Dongeng Bantu Ortu Pererat Hubungan dengan Anak

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Ibu dan anak perempuannya.
Foto: Republika/Prayogi
Ibu dan anak perempuannya.

REPUBLIKA.CO.ID, Apakah Anda pernah mendongeng untuk anak? Apakah itu rutin dilakukan? Jika ya, itu tentu sangat bagus. Sebab dongeng itu memiliki banyak manfaat untuk Anda dan ananda.

Menurut Ariyo Zidni dari Komunitas Ayo Dongeng, dongeng memiliki manfaat baik untuk tumbuh kembang anak. Terutama untuk memperkuatan ikatan atau bonding orang tua ke anak. “Ini yang tidak akan pernah tergantikan,” jelas Ariyo dalam takshow Festival Dongeng Internasional Indonesi (FDII), di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Karena itu, lanjut Ariyo, secara ilmiah dongeng bisa dilakukan sejak anak masih dalam kandungan. Sejak usia kehamilan memasuki minggu ke 25 atau bulan ke ketujuh, delapan dan sembilan. Walaupun diusia ini, bayi dalam kandungan belum mengetahui itu cerita apa, suara siapa, dan bahasa apa, tapi paling tidak dia bisa menangkap getaran suara yang dikeluarkan ibu atau ayahnya saat mendongeng.

Bayi dalam kandungan bisa mendengar suara yang berbeda. Maka, ketika lahir dia sudah hafal dengan suara tersebut yang selama ini ia dengar dan membuatnya nyaman. “Jadi jika orang tua ingin memberi masukan atau cerita apapun bisa karena anak sudah nyaman dengan suara itu, dan ini akan lebih mudah. Misalnya ketika anak sedang rewel, dia akan tenang ketika mendengar suara itu,” ungkapnya pria yang juga menjadi ketua panitia FDII.

Selain itu, dongeng juga bisa untuk pembentukan karakter dan emosi anak itu sendiri. Misalnya anak suka cerita wayang, dia sudahbisa milih karakter yang ia sukai, apakah itu arjuna atau bima. Atau misalnya tokoh yang kuat seperti Wisanggeni. “Dongeng itu seni mengatakan tapi tidak mengatakan. Dari setiap cerita dikatakan dibalik cerita. Tapi valuenya tidak diungkapkan,” ujar Ariyo yang juga seorang pendongeng.

Dongen juga bisa untuk pengembangan imajinasi, pendidikan literasi, dan memasukkan nilai-nilai yang baik. Anak tahu jadi anak yang baik itu bagaimana, anak akan memiliki mimpi dan hidup yang baik dan sehat itu bagaimana. “Itu kenapa dongeng selalu happy ending, dongeng memberikan masukan atau sugesti positif,” tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement