Rabu 30 Sep 2015 10:16 WIB

Ibu, Yuk Pahami Kendala Anak Bereksplorasi

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Anak bermain musik
Foto: pixabay
Anak bermain musik

REPUBLIKA.CO.ID, Dunia anak adalah dunia bermain dan bereksplorasi. Tapi, ada kalanya anak sulit melakukan eksplorasi. Menurut psikolog anak dan keluarga, Roslina Verauli, ada dua kendala yang menjadi tantangan orang tua bereksplorasi bersama anak.

Pertama, Anda tidak mempunyai ruang main yang memadai. Rumahnya tidak ramah anak, ke sana sedikit jalanan, banyak colokan, serta banyak barang pecah belah di rumah. “Playgroundnya tidak memadai sementara anak perlu playground wahana bermain yang ramah anak, yang dia di sana bisa difasilitasi untuk bebas eksplorasi,” jelasnya kepada wartawan dan blogger di Jakarta pekan lalu.

Dengan eksplorasi dalam ruang main yang memadai akan berefek baik ke anak. Anak bahagia, jadi tanggap, dia juga terlatih untuk sadar bereksplorasi langsung dengan alam dan lingkunan.

Kendala kedua, jangan-jangan orang tuanya kurang edukasi. Orang tuanya saja tidak paham sebetulnya interaksi dengan anak itu bagaimana. Secara psikologis, ada dua pendekatannya. Saling memahami, saling menyesuaikan pemahanan dan saling dukung saat berinteraksi dengan anak.

Saling interaksi pemahaman contohnya ketika bunda ajak anak bernyanyi, tanyakan lagu apa ya nak. Lalu samakan pemahaman dengan anak, misalnya ingin nyanyi lagu Balonku. Maka nyanyikan lagu itu. Konsep menyanyi sebenarnya mudah dipahami anak di usia muda. Ketika anak mulai bisa bernyanyi dan liriknya masih salah, bantu dengan membenarkan liriknya. Ini agar anak mengerti kalau lagu yang dinyanyikannya itu berjudul Balonku.

Yang kedua, adalah berikan dukungan. Walaupun suara anak biasa saja, tetap puji anak. Dukungan ini semakin dikurangi seiring pemahaman anak. Makin paham anak, semakin handal dia, orang tua bisa mengurangi bantuannya. Tetap dukung anak sesuai kebutuhannya. Misalnya, tak lagi membantunya memakaikan sepatu cukup bantu kencangkan bila tali kurang rapat.

“Jangan sampai orang itu yang selalu melakukan pekerjaan yang seharusnya diberikan pada anak. Anak perlu diberikan kesempatan eksplorasi," Roslina mengatakan. Jangan sampai bantuan atau sokongan orang tua justru menghilangkan kesempatan belajar anak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement