Rabu 30 Sep 2015 07:57 WIB

Ini Kenapa Anak Di Bawah 2 Tahun Sebaiknya tak Kenal Gadget

Rep: Dessy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Mengenalkan gadget sebelum usia dua tahun akan mempengaruhi perkembangan anak. Semua aspek perkembangan anak, mulai dari fisik, bahasa, emosional, sosial, dan intelektual.
Foto: buybymom
Mengenalkan gadget sebelum usia dua tahun akan mempengaruhi perkembangan anak. Semua aspek perkembangan anak, mulai dari fisik, bahasa, emosional, sosial, dan intelektual.

REPUBLIKA.CO.ID, Tak sedikit orang tua yang mengenalkan gadget pada anaknya sebelum usia dua tahun. Mungkin Anda salah satunya. Tapi Psikolog Perkembangan Anak dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia, Vera Itabiliana Hadiwidjojo, Psi menyarankan pada orang tua, agar di bawah usia dua tahun anak jangan bersentuhan dulu dengan gadget.

Mengenalkan gadget sebelum usia dua tahun akan mempengaruhi perkembangan anak. Semua aspek perkembangan anak, mulai dari fisik, bahasa, emosional, sosial, dan intelektual.

Secara fisik, terlalu banyak gadget membuat motorik halusnya tidak terstimulasi dengan baik. Begitu juga dengan motorik kasarnya, dia duduk saja, diam saja, dia malas kemana-mana. Sementara untuk kognitifnya, bermain gadget tidak membantu anak menyelesaikan masalah yang hadapi. Ia tidak suka dengan permainan atau tontonan, anak cukup menekan tombol off. Anak pun malas berpikir. Belum lagi kalau anak terpapar kekerasan dan sebagainya, itu juga berpengaruh.

Dari segi sosial emosionalnya, anak tidak akan terlatih ekspresi mukanya bila hanya berinteraksi dengan alat. Dampak kedepannya seluruh perkembangan terganggu, seperti gangguan konsentrasi, telat bicara karena terlalu banyak gadget. Di awal-awal usia, bisa menghambat jalan juga karena keseringan duduk.

“Gadget kan kita rasakan sendiri semua ada di situ tidak perlu kemana-mana,” ujarnya kepada wartawan di Jakarta beberapa waktu lalu.

Sama saja dengan menonton televisi, karena televisi termasuk gadget. Sebaiknya anak di bawah dua tahun tidak boleh menonton televisi. Kalau di atas dua tahun, boleh menonton tv atau video, namun ada batasan satu sampai dua jam yang boleh setiap hari. Sedang game  hanya boleh di akhir pekan. “Kalau yang sudah SD, butuh untuk tugas boleh, tapi murni untuk tugas sekolah, boleh pakai,” tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement