REPUBLIKA.CO.ID, Psikolog Anak, Ine Indriani, mengatakan anak sekarang tak seberuntung anak zaman dahulu. Alasannya mereka kurang memiliki waktu bermain efektif.
Menurut Ine, kurangnya waktu bermain yang baik untuk anak adalah karena kedua orang tua sibuk bekerja. Aktivitas yang padat ditambah dengan kemacetan di jalan raya. Sehingga waktu berkumpul menjadi semakin singkat.
Selain itu, fenomena gawai membuat interaksi anak dan orang tua menjadi berkurang. Anak sibuk bermain satu arah dengan gawainya. “Ini membuat anak kurang gerak. Apalagi kalau orang tua sedang lelah sepulang kerja, jadi tak ada waktu untuk bermain,” jelas Ine.
Bukan hanya itu, alasan lainnya karena kondisi anak yang berbeda zaman dengan zaman orang tuanya ketika menjadi anak. “Dahulu bermain bisa dengan rumput, pasir, air comberan, tanah dan lainnya. Namun, kondisi sekarang yang ada adalah rumput sintetis,” tambahnya.
Selain itu, masih banyak orang tua yang tidak tahu cara membangun hubungan berkualitas dengan anak. Anak juga banyak mengikuti berbagai les yang mengasah kognitif dan kurang bermain.
“Padahal tugas utama anak usia nol sampai enam tahun adalah bermain. Dan usia di atas enam tahun masih membutuhkan waktu bermain,” jelasnya.
Sekarang waktunya Anda merefleksikan diri, berapa lama waktu yang kita luangkan untuk bermain dengan anak? Permainan apa saja yang biasa dimainkan anak sehari-hari? Bagaimana komunikasi kita saat bermain dengan anak?
Hingga, sudahkah orang tua ikut main atau menemani anak bermain?