Selasa 08 Sep 2015 01:28 WIB

MPASI Organik Penuhi Kebutuhan Gizi Bayi Secara Optimal

Usahakan memberi makan bayi dari produk organik karena kandungan gizinya yang tinggi hingga baik untuk bayi.
Foto: baby recipe
Usahakan memberi makan bayi dari produk organik karena kandungan gizinya yang tinggi hingga baik untuk bayi.

REPUBLIKA.CO.ID, Pakar Gizi Medik dari Asosiasi Nutrisi Indonesia, dr Dian Novita Chandra M.Gizi, mengatakan pemberian air susu ibu harus diimbangi dengan pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) yang bergizi pula terutama untuk bayi berusia enam bulan ke atas.

"Hal itu berkaitan dengan masalah gizi anak Indonesia khususnya pada bayi usia enam bulan adalah tumbuh kembang yang tidak optimal apabila pemberian ASI tidak disertai dengan MPASI dengan kandungan gizi yang cukup," ujar Dian di Jakarta, Senin (7/9).

Dalam hal itu, pemberian MPASI fortifikasi sangat penting karena memungkinkan anak mengonsumsi nutrisi yang cukup untuk kebutuhan gizinya.

Pemanfaatan bahan pangan organik sebagai bahan dasar MPASI bisa menjadi alternatif lain karena bahan pangan organik memiliki banyak keunggulan, seperti kandungan zat gizinya yang lebih tinggi dibandingkan dengan bahan pangan lainnya.

"Keunggulan dalam hal kandungan gizi bahan pangan organik, termasuk rendahnya rasio asam lemak Omega-6 atau Omega-3 dari susu organik, yang antara lain dapat menurunkan faktor risiko penyakit degeneratif seperti penyakit kardiovaskular saat usia dewasa. Kandungan gula dalam bahan pangan organik juga lebih tinggi, sehingga tidak membutuhkan penambahan gula dalam proses pengolahannya," jelas dia.

Selain itu, sayur dan buah organik memiliki kandungan antioksidan dan polifenol yang lebih tinggi 10 hingga 50 persen dibandingkan dengan sayur dan buah biasa."

Ditambah lagi, kandungan karbohidrat total dan seratnya juga lebih tinggi.

"Pemilihan bahan pangan organik untuk bayi, tetap harus dilakukan dengan cermat agar dapat memenuhi Angka Kecukupan Gizi harian bayi. MPASI diusahakan terdiri dari aneka ragam jenis pangan termasuk daging, unggas, ikan atau telur, susu, serta sayur dan buah. Bila tidak memungkinkan, maka diperlukan pemanfaatan MPASI yang terfortifikasi untuk memastikan terpenuhinya kebutuhan asupan makronutrien dan mikronutrien si Kecil," terang dia.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement