Selasa 18 Aug 2015 06:10 WIB

Anak Mengompol, Perlukah Dihukum?

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Anak yang mengompol dan diberi hukuman justru bisa membuat kebiasaannya bertahan lama dari seharusnya.
Foto: ist
Anak yang mengompol dan diberi hukuman justru bisa membuat kebiasaannya bertahan lama dari seharusnya.

REPUBLIKA.CO.ID, Mengompol pada anak disebabkan oleh masalah saraf, atau keturunan. Menghukum bahkan mempermalukan anak yang mengompol tidak akan membantunya.

Justru bisa membuat anak ngompol bertambah lama. Sebaliknya, orang tua disarankan mulai menjelaskan kepada anak apa yang terjadi pada tubuhnya. Ujar Lawrence Balter, Ph.D., seorang psikolog di New York City seperti dilansir dari laman Parenting, Selasa (18/8).

Menurut Balter, Anda bisa bicara sesuatu seperti ini. ”Ketika kamu tidur, otak kamu tidak dapat mengontrol urin. Dan ini bukan sesuatu yang tidak sengaja atau karena kamu masih kebayi-bayian. Namun ketika kamu jauh lebih tua, kamu tidak boleh ngompol di kasur,” sarannya.

Nokturnal enuresis merupakan istilah medis mengompol di malam hari. Sebenarnya ngompol ini lebih umum di kalangan anak-anak usia sekolah. Sementara banyak anak-anak yang mampu menahan urin mereka sepanjang malam di usia lima tahun. Tapi ada juga yang hingga usia delapan tahun masih bermasalah dengan kondisi ini.

Mengompol tak hanya disebabkan oleh faktor genetik, juga bisa disebabkan oleh masalah saraf. Otak anak belum memungkinkan memberi sinyal untuk menahan urinnya saat malam hari tiba.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement