Jumat 31 May 2019 16:19 WIB

Kenali Penyebab Anak Mengompol

Ada banyak faktor yang menjadi penyebab anak mengompol.

Mengompol terkesan sepele, tapi anak yang tak kunjung bisa mengendalikan keinginannya berkemih perlu menjadi perhatian.
Foto: flickr
Mengompol terkesan sepele, tapi anak yang tak kunjung bisa mengendalikan keinginannya berkemih perlu menjadi perhatian.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada banyak faktor yang membuat anak mengompol disebabkan oleh multifaktorial. Gen mengompol terletak di kromosom 13q disebut menjadi salah satu penyebabnya.

Dr Dito Anurogo MSc menjelaskan, penyebab lain dari mengompol adalah keterlambatan pematangan pusat kontrol kencing yang ada di otak. Berkurangnya produksi hormon antidiuretik, yakni hormon yang berperan mengurangi produksi air seni, pada malam juga dapat berperan.

Selain itu, Dito mengatakan, asupan kafein yang berlebihan dapat membuat anak mengompol. Demikian juga dengan mengkonsumsi makanan sebelum tidur.

"Penurunan kapasitas kandung kemih, infeksi saluran kemih (cystitis), aktivitas otot kandung kemih yang berlebihan (detrusor overactivity), serta problem kognitif karena tidur yang suboptimal pun bisa memicu anak mengompol," ungkap dosen tetap Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah (FKIK Unismuh) Makassar ini.

Meurut Dito, masih ada banyak faktor lainnya yang dapat membuat anak mengompol Trauma atau cacat di tulang belakang, gangguan pembentukan tulang belakang sejak lahir (spina bifida occulta), diabetes melitus, diabetes insipidus, epilepsi, dan sulit buang air besar (konstipasi) bisa membuat anak sulit menahan pipis.

Mengompol juga bisa didapati pada anak dengan gangguan tidur (obstructive sleep apnea), hipotiroidisme, cacat mental, dan kelainan bawaan. Di samping itu, penggunaan obat-obatan, seperti golongan SSRI (selective serotonin-reuptake inhibitors), asam valproat, dan clozapine pun dapat memancing ompol.

"Faktor genetik juga berperan," ujar Dito yang juga duta literasi Sulawesi Selatan 2019.

Di samping itu, Dito mengungkapkan, anak bisa pula mengompol akibat faktor psikologis, seperti stres, riwayat trauma yang dialami, toilet terlalu jauh atau kotor. Faktor lingkungan pun bisa berperan.

"Mengompol sering ditemukan pada anak yang stres, keluarga berantakan, kehilangan orang tua karena bercerai atau meninggal, berpisah dengan ibu, pindah rumah, lahir saudara kandung yang lebih muda," kata Dito.

Mengompol jamak pula didapati pada anak yang mengalami kekerasan seksual, fisik, dan emosional mengompol. Penyebab tersering diurnal enuresis alias mengompol hanya pada siang hari adalah anak menunggu hingga menit terakhir untuk kencing sehingga akhirnya mengompol.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement