REPUBLIKA.CO.ID, Saat bayi pertama kali membuka mata mereka, kita pasti terbawa untuk memperlihatkan wajah lucu dan membuatnya tertawa. Belum lagi orang dewasa ingin mengeluarkan suara-suara lucu untuk bermain dengannya.
Orang dewasa telah diberitahu bahwa visi bayi terbatas dan umumnya hanya mampu melihat cahaya dari tempat yang gelap. Untuk melihat hal lainnya bayi belum benar-benar jelas melihat objeknya.
Seperti yang dilansir dalam situs Inhabitots, sebuah studi baru yang diterbitkan dalam Journal of Vision menggunakan pendekatan inovatif untuk menentukan bagaimana beragam ekspresi yang bervariasi akan muncul pada wajah bayi. Para peneliti mengklaim bahwa salah satu komponen kunci dari studi mereka adalah bahwa mereka menggunakan video melingkar yang memperlihatkan ekspresi wajah yang berubah bukan melalui gambar yang diam, yang biasanya telah digunakan dalam studi visi masa.
Sebenarnya proses bagaimana para peneliti berhasil menciptakan visi baru untuk orang dewasa cukup teknis, tetapi mereka berhasil menyaring esensi ke visual yang di bagian atas posting ini. Kebanyakan bayi yang baru lahir (usia 2-3 hari) dapat melihat sekitar 30 sentimeter, yaitu sekiranya jarak antara bayi menyusui dan wajah ibunya.
Seperti terlihat dalam visualisasinya, sebagian besar ekspresi pada jarak yang diidentifikasi masih kabur. Meskipun tidak ada cara untuk mengetahui bagaimana sebenarnya bayi yang baru lahir benar-benar mengerti ekspresi yang dilihatnya tersebut.
Pada jarak 60 atau 120 cm, hampir semua ekspresi wajah tak dapat dibedakan. Hal ini menunjukkan bahwa pada hari-hari awal dan minggu-minggu pertamanya bayi masih secara kabur melihat suatu objek yang di sekitarnya.