Rabu 22 Jul 2015 14:13 WIB

Pemancingan Ikan Monster Daya Tarik Wisata Subang

Kolam pemancingan yang dipadati pengunjung, ilustrasi
Foto: BisnisUKM
Kolam pemancingan yang dipadati pengunjung, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemancingan ikan monster di Panorama Lembah Gunung Kujang (LGK), Kabupaten Subang, menjadi salah satu tempat wisata favorit karena menyediakan ikan dengan panjang lebih semeter dan berat puluhan kilogram.

"Ikan di sini jenis Arapaima atau biasa disebut ikan monster. Orang penasaran datang untuk melihat dan memancing Arapaima," kata Manajer Panorama LGK Leonard di Subang, Rabu (22/7).

Ia menyebutkan ada 18 jenis ikan monster dengan berat hingga puluhan kilogram, yakni jenis Arapaima, Leopard, Gabus Toma, Redtail Catfish, Bawal, Lele, Lele Albino, Patin, Patin Albino, Aligator Spatula, Tagih, Jengiskan, Tiger Fish, Belida, Belida Albino, Gurame, Gurame Albino dan Gabus lokal.

Ikan jenis Arapaima dengan berat 80,95Kg, panjang 180Cm dan lebar 99Cm telah memecahkan tiga Rekor sekaligus pada 14 Juni 2014. World Rekor RHR, Rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) dan Rekor Ori dengan kategori ikan terbesar dan terberat di kolam pancing.

Ikan-ikan itu didapat dari kolektor di Subang, Sumedang, Sukabumi dan Karawang. Dari satu daerah itu terdapat beberapa jenis ikan. Menurut rencana, akan ada penambahan rutinitas ikan monster baru secara bertahap, bisa jenis baru atau jenis lama.

"Jadi kita harus mencari kolektor mungkin dari Bandung, Garut, ataupun Tasik. Tidak menutup kemungkinan mencari kolektor baru. Harga belinya ada yang perkilo atau per ekor, sebab ikan-ikan ini jenis yang sulit dicari. Kita harus sabar mencari," katanya.

Karena jenis ikan yang dibutuhkan termasuk langka, maka jumlah ikan yang dibeli menyesuaikan ketersediaan dari kolektor, kemudian dipertimbangkan dengan kebutuhan di LGK.

"Kolektornya punya berapa, nanti kita pertimbangkan dengan kebutuhan di sini dan ramai sepinya pemancing," katanya.

Dia mengatakan yang disenangi masyarakat dari memancing ikan monster adalah sensasi tarikannya yang kuat dan memuaskan. Sistem pemancingan yang digunakan adalah sistem kilo angkat. Yakni seberapa banyak ikan yang terangkat dan ditimbang, maka ikan itulah yang kemudian harus dibeli.

Bila pemancing tidak ingin membawa semua ikan hasil pancingannya maka ikan dihitung sebagai sewa ikan dengan ketentuan sebagian dari total yang terangkat yang dapat dikategorikan sewa ikan, sebagian iklan lagi harus dibayar penuh.

Pengunjung berasal dari Bandung dan Jakarta yang mengisi liburan akhir pekan. Lonjakan volume pengunjung biasanya terjadi pada akhir pekan, tak terkecuali hari libur lebaran, seperti pada Jumat, Sabtu dan Minggu pekan lalu volume pengunjung mencapai seribu lebih.

Harga tiket memancing Rp150 ribu perorang mulai dari jam delapan pagi hingga delapan malam. Sepuasnya. Panorama LGK yang beralamat di Jalan Gunung Tua, Subang itu berkonsep wisata terpadu, artinya selain kolam pancing juga menyediakan hotel, restoran dan ruang pertemuan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement