Senin 20 Jul 2015 23:01 WIB

Karakter Kartun Gemuk Memicu Anak Banyak Makan

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Satya Festiani
Anak kegemukan/ilustrasi
Foto: Darmawan/Republika
Anak kegemukan/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,‎ Karakter kartun yang memiliki kelebihan berat badan membuat anak-anak lebih banyak makan. Para buah hati mungkin akan meminta junk food saat menonton film kartun yang karakternya memiliki kelebihan bobot tubuh seperti Shrek dan Homer Simpson.

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Psychology Consumer, peneliti dari Colorado State University mengatakan bahwa karakter kartun yang kelebihan berat badan dapat mengaktifkan stereotip kelebihan berat badan pada anak-anak. Akibatnya, mereka akan makan lebih banyak dari yang seharusnya. "Anak-anak cenderung makan hampir dua kali lebih banyak makanan," ucap penulis utama studi, Margaret C. Campell seperti dikutip dari The Washington Post baru-baru ini.

Karakter yang lebih besar seperti Shrek dan Homer ditengarai menyebabkan anak-anak mendapatkan kelebihan berat badan. Penelitian ini melibatkan tiga ratus anak, dibagi menjadi tiga kelompok usia sekitar delapan, 12, dan 13 tahun.

Beberapa anak diberi enam pasang gambar dan kata-kata serta diminta melakukan tes kesehatan berupa memilih pilihan makanan sehat. Sebagiannya lagi diminta menyaksikan kartun yang menampilkan karakter yang kelebihan berat badan. Hasil penelitian menunjukkan anak-anak yang telah berpartisipasi dalam tes kesehatan makan lebih sedikit kue dari anak-anak yang hanya sekadar menyaksikan kartun.

Penelitian ini baru melihat anak-anak dan stereotipnya, terutama karakter kartun. "Kami tidak yakin apakah anak-anak menyadari berat badan mereka. Namun yang mengejutkan, mereka menerapkan standard untuk karakter kartun yang pada dasarnya tidak nyata," ucap Campell.

Ini adalah informasi penting dan harus terus dieksplorasi. Anak-anak tidak selalu memanfaatkan pengetahuan ketika membuat keputusan. Tapi mungkin orang tua dapat membantu melalui pengetahuan kesehatan seperti kuis. "Caranya suruh mereka pilih menu makan siang di sekolah, mereka akan memilih makanan yang lebih bergizi," ujarnya. Campell berharap penelitiannya akan mendorong perusahaan untuk lebih bertanggung jawab dengan pilihan pemasaran mereka.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement