REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manusia seringkali mengalami kesulitan mengendalikan dirinya sendiri. Emosi seperti amarah atau kesedihan bisa saja keluar dari dalam diri secara mendadak.
Namun di bulan Ramadhan ini, ternyata puasa bisa membantu manusia meningkatkan kontrol atas dirinya sendiri. Ahli kejiwaan dr. Feranindhya Agiananda, SpKJ (K) mengamini hal tersebut.
"Tentu sangat bisa karena Ramadhan bisa kendalikan diri dari hal-hal seperti hawa nafsu, amarah, ghibah dan hasrat seksual," tuturnya kepada Republika.
Puasa mewajibkan manusia menahan diri dari sesuatu yang sebenarnya boleh dilakukan ketika tidak berpuasa seperti makan dan minum. Sehingga menurut dr. Fera, puasa sangat baik sebagai sarana belajar mengendalikan diri.
"Puasa itu untuk yang dibolehkan selama tidak berpuasa saja jadi dilarang, jadinya butuh kontrol sangat baik, sehingga kalau bisa menahan diri dari yang diperbolehkan, apalagi dari yang tidak dibolehkan," kata psikater dari Fakultas Kesehatan Universitas Indonesia (FKUI) tersebut.
Memang, seorang Muslim sejati yang berpuasa selalu berusaha dan berjuang mati-matian agar bisa menekan, menahan, menindas dan mengendalikan hawa nafsu. Apalagi orang berpuasa tentunya ingin terhindari dari sifat-sifat tercela. Oleh karena itu, sifat-sifat tercela yang bersarang dalam hawa nafsu dan hasrat manusia menjadi sasaran pengendalian dalam ibadah puasa.
Perlu diketahui, DR. Ratey dari Universitas Harvard di Amerika Serikat pernah mengadakan penelitian kepada orang yang sedang berpuasa dan memantau otak mereka dengan functional magnetic resonance imaging (FMRI). DR.Ratey mengungkapkan pengendalian diri dari segi pengaturan dan pembatasan makan bisa meningkatkan kinerja otak. Dirinya pun kaget karena menemukan jika puasa berdampak positif bagi otak manusia.