Kamis 25 Jun 2015 11:37 WIB

Burgreens, Kenalkan Konsep Makan Sehat yang Enak

Helga Angelina, salah satu pendiri dan konseptor Burgreens.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Helga Angelina, salah satu pendiri dan konseptor Burgreens.

REPUBLIKA.CO.ID, Helga Angelina sudah 10 tahun menjalani pola makan vegetarian. Kebiasaan itu terjadi bukan semata karena ia cinta sayur-sayuran.

Pada usia 15 tahun, Helga divonis bermasalah dengan ginjalnya karena konsumsi obat-obatan yang terlalu sering. Sebagai putri seorang dokter Helga mengatakan ibunya biasa meresepkan obat tiap Helga sakit. Ternyata tubuhnya tidak kuat mencerna obat-obatan itu.

Helga yang masih remaja lalu mencari tahu apa yang bisa menyembuhkannya. Ditemukannya solusi, menjauhi makanan berbasis hewan dan menjadi vegetarian. Perubahan pola makan ternyata membuat Helga jauh lebih baik.

Ketika menjalani studi di Belanda Helga berkenalan dengan Max Mandias. Max pernah menjadi asisten chef restoran berkonsep raw food. Max dulunya pemakan segala pun terpesona dengan pola makan berbasis tumbuhan itu.

Sepulangnya mereka ke Jakarta, Burgreens berdiri bersama dua mitra mereka Banyubening Prieta dan Glenn Patrick. Mengadopsi konsep makan sehat, Burgreens hanya menyajikan makanan berbahan lokal organik. Komposisi menu mereka 60 persen makanan mentah dan 40 persen makanan yang dimasak.

"Faktor tersulit adalah mengenalkan kalau makan sehat itu tidak perlu tidak enak," kata Helga.

Ketika buka November 2013, Burgreens ramai dengan teman-teman pemiliknya. Di enam bulan pertama mereka lalu terseok-seok. Beragam festival diikuti termasuk bergabung dengan komunitas Wellness menjadi kunci mengenalkan makanan sehat Burgreens. Dari mulut ke mulut, termasuk pengaruh sosial media membuat Burgreens terkenal sebagai restoran penyaji makanan sehat.

Bahkan kini Burgreens mulai banyak kedatangan tamu yang berusia 45 tahun ke atas. Atau kelompok konsumen yang umumnya tak berani mencoba kuliner baru yang tidak familiar.

"Ya orang takut wajar, karena belum kenal, apalagi kalau mendengar raw food," katanya. Tapi Burgreens berkomitmen menjaga kebersihan restorannya sebagai pertimbangan utama menyajikan raw food.

Makanan yang tidak dimasak, seperti salad misalnya, padahal lebih sehat karena 100 persen nutrisinya terjaga. Nurisi maksimum itu diperoleh tubuh karena makanan tidak melewati proses pemanasan, yang bisa menghilangkan atau mengurangi nutrisi.

Burgreens berdiri di Songolas, Jalan Flamboyan No 19 Rempoa, Jaksel, dan di Organik Klub Jalan Tebet Barat Raya No 49C, Jaksel. Ragam menu yang ditawarkan bervariasi mulai dari hidangan pembuka, kudapan, hidangan utama, hingga pencuci mulut. Seperti misalnya, pumpkin cake yang dibuatdari labu kukus sebagai dasarnya dan tambahan mouuse cokelat yang diracik dari cacao nibs serta alpukat. Sebagai pemanis digunakan nektar kelapa produksi lokal.

Atau, Raw Chocolate Magnum Bar yang berupa cokelat batang bebas bahan susu. Pemanis mulut ini dibuat dari kacang-kacangan, kelapa, dan mousse cokelat serta alpukat. Bahan-bahan tersebut kemudian dimasukkan ke dehidrator.

Tertarik mencicipi? Harganya cukup terjangkau yakni Rp 22 ribu sampai Rp 80 ribu untuk makanan. Sedang minumannya mulai dari Rp 10 ribu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement