REPUBLIKA.CO.ID, PORTLAND -- Mill Ends Park di Portland, Amerika Serikat, hanya memiliki diameter dua kaki dan terlihat seperti pot bunga, namun jangan mengatakan hal tersebut di depan Portlandians.
Sejak 40 tahun yang lalu, penduduk setempat telah merayakan sebagian petak kecil di bumi ini sebagai taman terkecil di dunia, dan ini telah diakui oleh Guinness Book of Records.
Tempat yang dijadikan Mill Ends Park awalnya dijadwalkan untuk tiang lampu. Namun, pemasangan tiang itu gagal, kemudian Dick Fagan, seorang kolumnis untuk Oregon Journal, memutuskan untuk mengambil permasalahan itu dengan menanam bunga pada tempat tersebut.
Fagan menulis kolom populer disebut Mill Ends, dan ia mulai menggunakan kolom ini untuk menggambarkan taman dan berbagai "peristiwa" yang terjadi di sana. Fagan yang mulai menyebut tempat kecil itu sebagai "Taman Terkecil di dunia." Taman ini didedikasikan, dua tahun kemudian, pada Hari St Patrick pada tahun 1948.
Fegan sering menulis cerita aneh tentang taman dan warga sekitar dengan cara yang unik. Ia terkadang bercerita tentang bagaimana ia memandang ke luar jendela dan melihat sebuah leprechaun menggali di dalam lubang.
Fagan meninggal karena kanker pada tahun 1969, tapi taman tersebut tetap hidup, dirawat oleh orang lain. Mill Ends resmi menjadi taman kota pada Hari St Patrick pada tahun 1976, dan taman terus menjadi lokasi perayaan Hari St Patrick yang menarik ribuan wisatawan setiap tahunnya.