REPUBLIKA.CO.ID, SHIZUOKA -- Jepang memang negara modern yang selalu melakukan inovasi untuk mempermudah kehidupan masyarakatnya. Termasuk dalam hal membayar makanan di restoran.
Mesin pembayar otomatis ini bernama shokken atau berarti tiket makan. Pelanggan hanya perlu memesan makanan dan membayar makanan dari mesin ini dengan cara memilih makanan, kemudian memasukkan uang dan akan mendapatkan struk yang harus diberikan kepada staf restoran untuk menukarkannya dengan makanan.
Namun beberapa waktu lalu, salah satu restoran nasi sapi di Jepang, Nakau di Aoi Ward Kota Shizuoka mengalami kegegeran karena menemukan uang 1.000 yen atau kira-kira setara dengan Rp 10.000 berlumuran darah di mesin shokken. Biasanya orang Jepang tidak akan membiarkan uang kertas mengalami kerusakan seperti kusut, robek, atau penuh coretan. Tapi kali ini justru malah terdapat lumuran darah.
Kejadian ini terjadi mulai pada bulan Maret, ketika staf restoran memeriksa mesin Sokken, ia menemukan selembar uang yang berlumuran darah. Baru pada tanggal 26 Mei kegegeran tersebut terjawab.
Sekitar pukul 09:20 waktu setempat, seorang pelanggan berumur 42 tahun terlihat sedang melakukan pembayaran dengan menggunakan uang 10.000 yen berlumuran darah. Staf restoran kemudian langsung menghubungi pihak berwenang. Setelah diintrogasi, pria tersebut mengaku telah melakukan hal tersebut selama beberapa kali.
Menurut sebuah laporan yang dilansir dari Rocketnews24, Jumat (19/6), pria tersebut bekerja di bidang keperawatan. Tapi belum diketahui apa yang dilakukan orang tersebut dengan menggunakan uang berlumuran darah. Saat ini ia masih ditahan pihak berwanag karena tuduhan melakukan keributan karena uang berdarah tersebut.