Sabtu 06 Jun 2015 21:30 WIB

Ini Hal yang Harus Dihindari Agar Mata Anak Tak Rusak

Red: M Akbar
Seorang anak tengah bermain gadget (ilustrasi).
Foto: voa
Seorang anak tengah bermain gadget (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anak Anda ingin memiliki penglihatan yang sehat pada masa pertumbuhannya? Jika itu yang diinginkan, sangat disarankan untuk tidak menggunakan gadget lebih dari dua jam. Selain itu, sebaiknya hindari aktivitas menonton dalam jarak dekat dengan durasi waktu yang lama.

''Gaya hidup masa sekarang yang kerap menggunakan gadget dalam waktu lama, terutama untuk anak-anak, bisa menyebabkan kerusakan pada mata mereka. Inilah yang harusnya orangtua sadari,'' kata Lia Nurjanah, penanggungjawab teknis dari A Kasoem Optikal, dalam open house A.Kasoem Pejaten – Binocular Journey, di Jakarta, Sabtu (6/6).

Lia menjelaskan bagian mata pada anak-anak awalnya berbentuk bulat. Sampai usia 15 tahun, bagian bola mata ini mengalami perkembangan. Ketika anak-anak menonton dengan jarak dekat atau bermain gadget lebih dari dua jam, ia mengatakan, hal tersebut bisa membuat bagian dalam bola mata menjadi lonjong.

''Anak-anak mungkin tidak pernah mengeluh karena (bola mata) mereka masih lentur. Tapi ini sesungguhnya sangat berbahaya kalau dibiarkan dalam waktu yang lama. Jika berlanjut, situasi itu dapat menyebabkan myiopia atau minus pada mata anak-anak,'' jelasnya.

Lantas apa yang harus dilakukan untuk mengantisipasi kerusakan penglihatan pada anak-anak? Lia menyarankan agar secara berkala melakukan pemeriksaan mata sejak dini. Ia menyarankan agar pemeriksaan mata dilakukan sekitar delapan bulan sekali.

 ''Terutama pada anak-anak berusia delapan tahun. Mereka umumnya masih bisa dilakukan upaya preventif dan rehabilitatif,'' ujarnya.

Sementara itu untuk mengkomsumsi makanan yang mengandung vitamin A, kata Lia, sesungguhnya lebih bermanfaat untuk menjaga kesehatan mata. Antara kesehatan mata dan penglihatan, kata dia, merupaan dua hal yan berbeda.

''Mengkonsumsi makanan yang sehat seperti mengandung vitamin A itu lebih membantu buat kesehatan mata, bukan kesehatan penglihatan. Tapi ini juga perlu dilakukan seiring mengubah gaya hidup yang bisa mempercepat kerusakan penglihatan,'' tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement