REPUBLIKA.CO.ID, Bintang National Football League di AS, Adrian Peterson, baru-baru ini didakwa telah melakukan penyiksaan terhadap anaknya. Dakwaan dijatuhkan setelah ia kedapatan melakukan pendisiplinan berupa pemukulan terhadap anak laki-lakinya yang berusia empat tahun. Pemukulan yang dilakukan sangat parah dan meninggalkan bekas di tubuh anaknya, termasuk alat kelaminnya.
Dakwaan Peterson telah menimbulkan berbagai kontroversi tentang kepantasan perilaku memukul anak sebagai hukuman dari perilaku buruk mereka.
Apa yang dilakukan Peterson ini adalah contoh buruk dalam mengasuh anak. Karena, pendisiplinan dengan fisik kepada anak akan menimbulkan dampak dramatis baik pada anak maupun orang tuanya. Berikut ini beberapa hal yang Anda perlu tanamkan dalam pikiran mengenai disiplin fisik seperti dilansir dari laman Psychologytoday, Senin (25/5).
Menghormati orang tua bukan berarti harus melakukan persis apa yang mereka lakukan
Orang tua dan kakek nenek kita menerima banyak hal yang tidak lagi kita bisa ditemukan saat ini. Kita banyak menemukan banyak tradisi dan kepercayaan yang salah, dan kita cukup layak untuk menolaknya. Ini bisa terjadi, Anda mencintai orang tua dan menolak tradisi atau tindakan yang mereka percayai. Anda juga mungkin menerima apa yang mereka lakukan, apa yang mereka percayai untuk kebaikan, meskipun secara bersamaan Anda memilih untuk tidak melakukan atau tidak mempercayainya.
Memukul anak mengajarkan mereka menjadi pemukul
Orang tua memiliki fisik yang lebih besar dan kuat dibanding anak-anak. Mereka juga tahu lebih dari anak-anak. Karena otak mereka sudah berkembang dengan sempurna, mereka menganggap telah mampu memiliki kontrol diri yang baik. Ketika orang tua mencoba mendapatkan anak-anak berperilaku lebih baik dengan memukul mereka, sama saja orang tua mengatakan pada anak bahwa memukul orang yang lebih kecil dan lebih lemah dari pada Anda itu merupakan jalan yang bisa diterima. Jadi jangan heran jika anak menghajar murid yang lebih kecil di sekolah atau tumbuh menjadi pemukul istri.