REPUBLIKA.CO.ID, Kreativitas boleh dibilang merupakan benda mahal yang sulit ditemukan pada generasi masa kini. Kemudahan teknologi serta fasilitas yang semakin mumpuni, tak jarang membuat anak muda malas untuk berpikir kreatif.
Hal demikian disampaikan oleh psikolog Saskhya Aulia Prima dalam acara Digital Parenting di Jakarta belum lama ini. Menurutnya, segala kemudahan tersebut dapat menghambat perkembangan otak anak.
Namun dirinya memaparkan, orang tua masih bisa melatih kreativitas anak sejak usia dini. Dia pun memberikan beberapa cara untuk orang tua yang ingin menjadikan buah hatinya lebih kreatif.
Cara yang pertama ialah melatih kepekaan anak terhadap beragam jenis ekspresi. Pada tahap ini, orang tua bisa mulai mengenalkan anak pada lingkungannya dengan mengajaknya bersilaturahmi. "Saat silaturahmi, anak akan belajar mengenal beragam ekspresi orang-orang yang ditemuinya," ujarnya.
Sedangkan yang kedua, orang tua bisa mengajak anak bermain pura-pura. "Bermain pura-pura misalnya mengajak anak main masak-masakan, tapi tidak harus beli mainan untuk bisa main masak-masakan," katanya.
Ia menjelaskan, bermain pura-pura bisa melatih anak untuk berpikir kreatif dengan memanfaatkan benda-benda yang ada di sekitarnya untuk bisa dimainkan layaknya mainan asli. Misalnya seperti main masak-masakan, orang tua tak perlu mahal-mahal membeli mainan, sebaiknya ajak anak berpikir benda apa yang ada di rumah untuk bisa dimainkan.
Sedangkan yang ketiga, perlunya bagi orang tua untuk tidak terburu-buru membantu anak ketika ia tengah dalam masalah. Biarlah anak mencoba untuk memecahkan sendiri masalahnya terlebih dahulu.
"Jangan pula memberi embel-embel atau hadiah ketika meminta anak melakukan sesuatu. Hal itu akan membuatnya bergantung pada hadiah jika diminta melakukan sesuatu," tambah Saskhya.