REPUBLIKA.CO.ID, Di era modern ini sering kita menemukan anak-anak yang telah mahir menggunakan gadget meski usianya masih dini. Padahal di usia tersebut, otak mereka belum cukup mampu untuk menangkap dan memahami apa yang tertera dalam gadget.

“Bahkan terkadang, anak kita justru lebih jago pakai gadget dibanding kita, para orang tua,” seloroh pendiri New Parent Academy, Andhika Akbar dalam acara Digital Parenting di Jakarta belum lama ini.

Psikolog Saskhya Aulia Prima pun menjelaskan, mengapa anak-anak kita begitu cepat mengadaptasi gadget meski usia mereka masih kecil. Menurutnya hal tersebut wajar mengingat kebutuhan otak anak memang berkembang pesat pada usia dua tahun.

“Di usia tersebut, otak mereka sebenarnya membutuhkan hal-hal menarik seperti gambar maupun video di gadget. Meskipun mereka tidak paham gadget, tapi yang mereka senangi hanya sekadar visual dan audionya yang menarik,” jelasnya.

Meski anak-anak sebenarnya membutuhkan hal-hal menarik seperti yang terdapat dalam gadget, namun Saskhya tidak menyarankan agar orang tua terlalu dini mengenalkan gadget pada anak. Sebab tak jarang justru timbul pelbagai permasalahan yang kerap dialami anak selama masa perkembangannya.

“Jadikan gadget hanya sebagai salah satu penunjang untuk pengetahuan anak, bukan kebutuhan. Setidaknya, anak mengenal seperti apa bentuk gadget untuk mempersiapkannya menghadapi era digital. Gadget mainan juga tidak apa-apa, yang penting anak paham bentuknya,” tambahnya.

Ia justru menyarankan agar para orang tua lebih banyak mengenalkan buku pada anak daripada gadget. Sebab ketika membaca buku, secara tidak langsung akan melatih pola berpikir anak. Dalam prosesnya, anak akan mencoba memahami apa yang ia baca sebelum membuka halaman berikutnya.

Berbeda dengan gadget, anak hanya akan pasif menerima informasi yang ia dapat. Penggunaan gadget pun tidak akan melatihnya berpikir dan justru menghambat perkembangan bahasanya karena ia akan lebih banyak diam saat asyik dengan gadgetnya tersebut

Ikuti Whatsapp Channel Republika