Kamis 07 May 2015 16:19 WIB

Interpretasi Baru Gaya Rambut Indonesia

Rep: MGROL 41/ Red: Indira Rezkisari
Tren rambut yang digelar Makarizo, Rabu (6/5), di Ancol, Jakut.
Foto: dok makarizo
Tren rambut yang digelar Makarizo, Rabu (6/5), di Ancol, Jakut.

REPUBLIKA.CO.ID, Bagi kebanyakan orang, wanita berambut panjang dan lurus bak sebuah keharusan. Rambut model itu dinilai bisa mempercantik penampilan. Namun, tanpa disadari sebenarnya banyak tren rambut yang dapat dicoba dan tetap membuat wanita kelihatan cantik.

Dalam paparan tren rambut yang digelar Makarizo, kemarin (6/5), rambut dengan 'messy' atau berantakan justru akan jadi tren terkini. Penata rambut kenamaan, Willy Wahyudi, mengatakan pada kebudayaan Inggris dan Tibet, wanita lebih senang membiarkan rambut mereka tergerai bebas. Kebudayaan tersebut juga banyak diikuti oleh wanita di Jepang dan Cina.

Willy menambahkan, negara seperti Brasil juga diprediksi akan mengikuti tren rambut acak-acakan tersebut. Mewarnai rambut yang dipadukan dengan model rambut acak-acakan mungkin akan menjadi panduan tampil cantik bagi Kaum Hawa saat ini.

Paparan tren rambut Makarizo juga memperlihatkan gaya rambut dari dalam negeri. Inspirasinya datang dari tatanan rambut khas perempuan Jawa. Rambut sang model dibuat menyerupai tatanan para pengantin wanita yang memilih adat Jawa Tengah. Dilengkapi dengan hiasan berwarna emas menambah kesan glamor yang dipancarkan oleh sang model.

Model rambut wanita Indonesia khususnya budaya Jawa memang sangat pas dengan bentuk muka wanita yang berdagu tirus. Bukan cuma inspirasi dari Pulau Jawa yang digarap Willy. Ia memperlihatkan campuran budaya Indonesia lain, yakni dari Pulau Rote, namun digabungkan dengan tren era 40-an.

Model rambut 'twist' dari era 40-an memiliki ciri khas poni yang menggulung serta konde di bagian belakang.

Sementara hiasan kepala penduduk Pulau Rote yang dikenal dengan nama topi  “ti’i langga” memiliki ukuran besar dan berbentuk melingkar dengan pucuk memanjang keatas. Topi ini biasanya digunakan oleh kaum laki-laki di daerah tersebut. Perpaduan gaya tersebut diberi nama Rotwist.

Gaya rambut “rotwist” diinterpretasikan dengan konde yang dibentuk menyerupai anyaman pada topi “ti’i langga” dan pada bagian tengahnya disasak menggelembung menyerupai gaya 'twist'. Tak sampai di situ saja, perpaduan ini disempurnakan dengan sebagian rambut yang dibuat menjulur ke atas persis seperti bagian pada hiasan kepala khas Pulau Rote tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement