REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berbagai cara dilakukan kaum hawa agar dapat mempunyai rambut sempurna. Salah satunya yaitu dengan pelurusan rambut atau rebonding.
Dimulai sejak 1980-an, pelurusan rambut dengan alat bantu papan plastik atau sering disebut dengan keriting papan, menjadi tren gaya rambut. Tren ini pun banyak dilakukan masyarakat Indonesia bahkan dunia demi menunjang penampilan rambut yang lebih menarik.
Kata rebonding sendiri terdiri dari dua kata yaitu re yang artinya membangun kembali, dan bonding yang artinya ikatan. Dengan teknik rebonding ikatan silang rambut dibangun kembali berpasangan sehingga didapatkan bentuk rambut yang lurus.
Untuk menjaga agar hasilnya tahan lama, maka proses rebonding ini didukung dengan alat catok. Dengan kata lain dengan rebonding, rambut bisa terlihat lebih lurus dan kelurusannya bisa bertahan lebih lama.
Seiring berjalannya waktu, rebonding menjadi tidak asing di telinga masyarakat. Hal ini seolah menjadi teknik wajib untuk mempercantik penampilan rambut.
Tren rambut lurus yang selalu digemari masyarakat membuat Makarizo sebagai brand professional yang memimpin pasar Asia meluncurkan salah satu Hair Trend 2015-2016 yaitu Harabuki. Harabuki adalah tren gaya rambut Makarizo yang menggabungkan gaya klasik Kabuki (teater seni dan menari tradisional Jepang) dan gaya modern Edgy Harajuku.
Keduanya memiliki keindahan unik namun saling berlawanan. "Harabuki menyatukan kecantikan rambut lurus hitam panjang dari Kabuki dan warna menyala potongan asimetris yang eksentrik ala Harajuku. Tren rambut ini sangat unik dan banyak disukai akhir-akhir ini," ujar Indonesia Marketing Manager Professinal PT Akasha Wira International, Tbk, Wong Inte dalam siaran pers, kemarin.
Wong berharap kelangsungan tren rambut lurus diharapkan dapat membuat Makarizo Rebonding System sebagai pionir pelurusan rambut dapat terus memberikan yang terbaik bagi konsumennya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
