Rabu 06 May 2015 15:12 WIB

Lima Kesalahan Pengasuhan Anak yang Sering tak Disadari

Rep: C27/ Red: Indira Rezkisari
Ibu dan anak/ilustrasi
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
Ibu dan anak/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – peranan orang tua terhadap tumbuh kembang anak sangatlah penting. Segala yang terjadi di keluarga akan direkam dan selalu diingat oleh seorang anak. Termasuk hal-hal yang seharusnya tidak ditanamkan oleh orang tua.

Hal-hal yang sebenarnya terlihat biasa oleh orang tua terkadang dinilai berbeda oleh cara pandang seorang anak. Kesalahan penafsiran itu terjadi karena orang tua merasa biasa mendapatkan itu di lingkungannya dulu, sehingga merasa wajar jika orang tua melakukan itu pula ke anaknya.

Menurut Efnie Indrianie, MPsi, psikolog keluarga, yang ditemui belum lama ini, ada lima kesalahan pengasuhan yang sering terjadi namun tidak disadari oleh orang tua. Pertama, ketika orang tua memiliki lebih dari satu anak, mereka tanpa sadar akan membandingkan antar saudaranya, atau justru membandingkan dengan anak lainnya. Jika orang tua melakukan perbandingan, itu akan mengurangi kepercayaan pada diri sendiri pada anak.

Kedua, selalu menganggap keberhasilan anak berhubungan dengan nilai.  Misalnya, rata-rata nilai kelas dibutuhkan 75,  lewat dari 75 nilai itu sudah aman. Anak mendapatkan nilai 80, tapi orang tua justru menganggap nilai itu masih kurang karena belum sempurna. Lewat cara itu orang tua menunjukkan tidak adanya apresiasi terhadap pencapaian hasil yang anak dapatkan dari usaha yang sudah dilakukan.

Ketiga, ketika anak ingin berbicara, orang tua menolak mendengarkan karena sedang sibuk melakukan kegiatan sesuatu. Keempat, Orang tua berdebat di depan anak, atau dengan budaya ketimuran di Indonesia seorang ibu membentak suaminya di depan anak. Kebiasaan itu harus dihindari agar anak tidak ikut melakukan hal tersebut kepada orang tua.

Kelima, seringkali orang tua memberikan konsep tentang materi kepada anak. Contohnya seperti saat anak meminta waktu luang di sela kesibukan orang tua, justru orang tua berkelit dengan mengatakan bahwa mereka lelah dan mereka bekerja untuk membiayai hidup anaknya. Orang tua harus hati-hati, karena bisa jadi apa yang tertanam oleh anak-anak akan dikaitkan dengan materi. Pikiran anak pun berkutat ke masalah uang. Hingga setelah dewasa ia akan melakukan hal yang sama kepada orang tuanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement