Senin 04 May 2015 22:05 WIB

Tinggal di Rumah Gua? Seperti Apa?

Rep: C27/ Red: Winda Destiana Putri
Yaodong
Foto: Listverse
Yaodong

REPUBLIKA.CO.ID, SHAANXI -- Lebih dari 30 juta orang di Cina masih tinggal di gua-gua, termasuk seluruh komunitas di provinsi Shaanxi. Ada, tanah berpori dari dataran tinggi memudahkan penduduk untuk menggali rumah gua yang disebut Yaodong.

Tempat ini memiliki satu kamar dengan alas kertas beras atau selimut untuk pintu depan. Jika Anda memiliki uang, mungkin uang itu untuk membeli lebih banyak kamar, serta listrik, air yang mengalir, dan halaman. Gua ini menghemat energi dan memberikan penduduk lebih banyak lahan untuk pertanian.

Beberapa bagian gua mendapat tawaran yang tinggi dari orang-orang untuk dibeli atau disewakan kembali. Namun, penduduk yang sudah tinggal di situ tidak ada yang berminat untuk melepaskan tempat tinggalnya. Sebagian besar penghuni gua telah tinggal di sana sepanjang hidup mereka. Bahkan beberapa warga yang sudah pindah karena berbagai alasan berkeinginan kembali ke gua mereka.

"Ini dingin di musim panas dan hangat di musim dingin," kata Ren Shouhua (40) seorang warga penghuni gua yang dilansir dari Listverse, Senin (4/5). Ia menjelaskan bahwa suasana di dalam gua begitu tenang dan aman, sehingga saat dia beranjak tua, ia ingin kembali ke tempat asalnya.

Meski secara sejarah, gua tersebut tidak selalu aman. Pada 23 Januari 1556, gempa berkekuatan 8 menimpa Shaanxi, dan itu adalah salah satu gempa yang paling mematikan yang pernah tercatat. Gempa itu menewaskan 830.000 orang, dan banyak dari warga yang kehilangan nyawa mereka ketika Yaodong meruntuhi mereka.

Namun gua tersebut juga telah memberikan perlindungan bagi Cina pada saat-saat penting dalam sejarah. Mao Zedong pernah mundur ke gua-gua di utara provinsi Shaanxi ketika Long March berakhir pada 1930-an. Wartawan Amerika Edgar Snow menulis tentang sebuah Red Army bisa bertahan dari serangan bom di dalam gua-gua tersebut. Selama Revolusi Kebudayaan, bahkan Presiden Cina Xi Jinping menghabiskan tujuh tahun tinggal di pengasingan di gua provinsi Shaanxi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement