Selasa 21 Apr 2015 16:34 WIB

Benarkah Minum Teh Tanda Kesepian?

Rep: C27/ Red: Winda Destiana Putri
Minum teh
Foto: gethealthinformations.com
Minum teh

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Meminum teh memiliki begitu banyak manfaat, selain menjaga kesehatan dan kecantikan tubuh, menurut penelitian YouGov di Inggris, teh juga dikonsumsi saat seseorang merasa sendiri dan kesepian. 

Rata-rata orang Inggris mengkonsumsi 876 cangkir teh setiap tahun dan dapat bertambah jumlahnya saat orang tersebut merasa sedih atau kesepian. Konsumsi teh tersebut cukup untuk mengisi lebih dari dua bathtub.

Menurut penelitian The YouGov yang dilansir dari Telegraph, Selasa (21/4), bahwa konsumsi minum teh meningkat sejalan dengan bertambahnya usia. Saat manusia berumur antara 18 hingga 24 tahun, mereka dapat mengonsumsi delapan gelas teh per minggu. Setelah mereka berumur 55 tahun ke atas, rata-rata konsumsi minum teh menjadi 21 cangkir per minggu.

Temuan ini menunjukan bahwa sepertempat anak muda cenderung mengonsumsi teh ketika mereka merasa sedih, dan dosis itu bertambah saat usia menginjak usia 55 tahun ke atas. Survey ini juga mengungkapkan bahwa sepertiga wanita lebih suka membuat seduhan yang hangat ketika merasa tidak enak badan. Dibanding dengan kaum pria yang hanya 16 persen melakukan hal seperti itu.

Disemua generasi dan jenis kelamin, teh secara luas dianggap bisa mengurangi rasa sedih dan kesepian. Menurut survei, lebih dari setengah orang dewasa di Inggris setuju bahwa mereka terikat dengan teh untuk merasakan kenyamanan, dan mayoritas dari mereka merasa santai saat mengonsumsi teh.

Lebih dari 7500 relawan membantu menyelenggarakan pesta teh dengan orang lanjut usia sebagai peringatan untuk asosiasi orang tua yang menderita kesepian. Hal itu dilakukan untuk membangun hubungan persahabatan dengan sarana minum teh dan memakan seportong kue.

"Penelitian ini menegaskan bahwa teh benar-benar bagian dari identitas nasional kita. Di perkumpulan ini, kita mengetahui bahwa pesta teh membuat perbedaan besar bagi para tamu lansia. Mereka bisa berkomunikasi kembali dengan orang lain selain pengasuh ataupun tukang pos,” ujar Mary Rance, CEO dari acara amal tersebut.

Menurutnya, masih ada satu juta lansia berusia di atas 75 tahun terisolasi dan merasa kesepian di Inggris, Skotlandia, dan Wales. Dia menganjurkan agar relawan mengajak masayarakat lain untuk mendukung dengan sukarela mengajak para lansia untuk minum teh bersama agar tidak merasa kesepian dan tersingkirkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement