REPUBLIKA.CO.ID, Hamil tidak menjadi alasan sesorang untuk berhenti beraktivitas. Banyak hal yang dapat dilakukan, seperti tetap bekerja atau olahraga.
Olahraga tetap penting dilakukan ibu hamil, hanya saja ada yang perlu diperhatikan. Olahraga yang dilakukan ibu hamil tidak boleh bersifat kontak fisik dan menimbulkan adrenalin berlebih.
Menurut dr. Trisna Verani K. Oroh, Sp.OG beberapa waktu lalu, ibu hamil masih diperbolehkan untuk berjalan santai, berenang, yoga, bahkan aerobik. Kegiatan tersebut dapat dilakukan dengan persiapan yang membuat ibu hamil nyaman saat melakukan kegiatan, seperti menggunakan pakaian yang longgar, menggunakan alas kaki yang sesuai dengan kegiatan olahraga, konsumsi kalori yang cukup, dan berhenti makan sebelum satu jam berolahraga.
Meski ibu hamil diperbolehkan olahraga, bila terjadi rasa sakit di dada, pinggul, kepala, dan terasa kontraksi, ia harus memberhentikan kegiatan olahraga saat itu juga. Atau saat merasa pergerakan bayi berkurang dan ada kebocoran cairan dari vagina.
Kegiatan olahraga juga harus berhenti saat ibu hamil merasa denyut jantung tidak stabil, napas menjadi pendek, otot lemas, terjadi pembengkakan di muka, tangan, betis, hingga pusing, mual, dan pingsan. Segera berkonsultasi dengan dokter ketika ibu hamil merasakan gejala tersebut.